FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN
|
MAKALAH
|
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah FILSAFAT ILMU
|
Yang dibina oleh Aan
Aliyudin, M. Ag.
|
Oleh :
Ø
IBRAHIM HASANUDIN
Ø
RISKI FAJRIA
Ø
SARIPAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2011
|
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan segala
karunia dan nikmat kepada hamba-Nya sehingga hamba-Nya harus tunduk dan
menyembah-Nya dengan penuh ketaatan. Seuntai kalimat syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas berkat rahmat
dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang sangat sederhana ini.
Shalawat dan salam keberkahan semoga tetap
terlimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad Saw,
kepada keluarganya para sahabatnya
hingga sampai kepada kita sebagai umatnya.
Selanjutnya, makalah yang berjudul ” Filsafat Abad Pertengahan '' ini merupakan aktualisasi dari penulis
dalam memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Filsafat Ilmu dan merupakan bahan / materi untuk presentasi di kelas. Penulis menyadari akan kekhilafan
dan kekurangan dalam pembahasan atau dalam penuturan
bahasanya. Oleh karenanya, penulis
berharap sumbangan
kritik yang kontruktif dari para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
Atas partisipasinya semoga Allah SWT.
senantiasa memberikan imbalan yang setimpal. Amin
ya robbal 'aalamin.
Bandung, 10 oktober 2011
Penulis
FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN
Ada beberapa tokoh filsafat abad pertangahan
yang akan di bahas dalam bab ini, seperti Plotinus yang mengajukan teori emanasi
yang terkenal itu, Augustinus yang mempunyai ajaran khas, Anselmus yang
mengeluarkan istilah credo ut intelligam ( yang dianggap
merupakan ciri utama fisafat abad pertengahan ), Aquinas yamg terkenal dengan 5
dalil tentang adanya Tuhan, Serta tokoh-tokoh filsafat abad pertengahan
lainnya.
1. PLOTINUS ( 204-274 )
Permulaan abad pertengahan barangkali dapat
dikatakan dimulai sejak Plotinus. Karena pengaruh agama Kristen kelihatannya
sangat besar; filsafatnya berwatak spiritual.
Secara umum ajaran plotinus di sebut Plotinisme
atau neoplatonisme. Jadi, ajaran plotinus tentulah berkaitan erat
dengan ajaran PLATO. Pengaruhya jelas sangat besar, pengaruh itu ada pada
teologi kristen, juga pada renaissance. Mungkin semua fhilosof yang
mementingkan suara hati ( iman ) dapat dikatakan pengaruhnya, seperti Goethe,
Khan dll.
Kosmologi Plotinus cukup tinggi, terutama dalam
kedalaman spekulasinya dan daya imajinasinya. Dan pandangan mistis merupakan
ciri filsafatnya. Ada beberapa point yang akan di bahas mengenai Filsafat
Plotinus ini :
a. Kehidupan Plotinus
Plotinus dilahirkan pada tahun 204 di Mesir,
mungkin di daerah Lycopolis. Pada tahun 232 ia pergi ke alexandria untuk
belajar filsafat, pada seorang guru bernama Animonius Saccas, selama 11 tahun.
Pada tahun 243 ia mengikuti Raja Gordianus III berperang melawan Persia, ia
ingin menggunakan kesempatan itu untuk mempelajari kebudayaan parsi dan india.
Akan tetapi, sebelum sempat mempelajarinya, raja Gordianus terbunuh pada tahun
244. Plotinus dengan susah payah dapat melarikan diri ke Antakya ( Antioch ).
Pada umur 40 tahun, ia pergi ke Roma. Disana
ia menjadi pemikir terkenal pada zaman itu. Lalu tahun 270 ia meninggal di
Munturnae, Campania, Italia.
b. Metafisika Plotinus
Sistem metafisika Plotinus di tandai dengan
konsep transendens. Menurut pendapatnya dalam pikiran terdapat tiga
realitas : The One, The Mind, The Soul.
1.
The One ( Yang Esa ) adalah Tuhan dalam pandangan
philo, yaitu suatu realitas yang tidak mungkin dapat di pahani melalui metode
sains dan logika. ia berada di luar eksistensi, diluar segala nilai. Jika mencoba
mendefinisikannya, maka kita akan gagal.
2.
The Mind ( Nous ) adalah gambaran tentang Yang Esa dan
di dalamnya mengandung idea-idea Plato. Idea-idea itu merupakan bentuk asli
objek-objek. Kandungan Nouns adalah benar-benar kesatuan. Untuk menghayatinya
kita harus melaui perenungan.
3.
The Soul ( psykhe ) merupakan arsitek dari semua
fenomena yang ada di alam, soul itu mengandung satu jiwa dunia dan banyak dunia
kecil.
c. Tentang Ilmu
Idea keilmuan tidak begitu maju pada Plotinus,
ia menganggap sains lebih rendah dari metafisika, metafisika lebih rendah dari pada
keimanan. Surga lebih berarti dari pada bumi, sebab syurga itu tempat
peristirahatan jiwa yang mulia. Bintang-bintang adalah tempat tinggal dewa-dewa.
Ia juga mengakui adanya hantu-hantu yang bertempat diantara bumi dan
bintang-bintang. Semua ini memperlihatkan rendahnya mutu sains Plotinus.
d. Tentang Jiwa
Menurut Plotinus jiwa adalah kekuatan Ilahiah,
jiwa merupakan sumber kekuatan. Alam semesta berada didalam jiwa dunia. Jiwa
tidak dapat di bagi secara kuantitatif karena jiwa itu adalah sesuatu yang satu
tanpa dapat di bagi. Alam semesta ini merupakan unit-unit yang juga tidak dapat
di bagi. Jiwa setiap individu adalah satu, itu di ketahui dari kenyataan bahwa
jiwa itu ada di setiap tempat di badan. Bukan sebagian di sana dan sebagian
disini pada badan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa jiwa anda sama dengan jiwa
saya, berarti jiwa hanya satu, jiwa itu individual.
e. Bersatu Dengan Tuhan
Tujuan filsafat Plotinus ialah terciptanya
kebersatuan dengan Tuhan. Caranya ialah pertama-tama dengan mengenal alam
melalui alat indra, dengan ini kita mengenal keagungan Tuhan, kemudian kita
menuju jiwa dunia, setelah itu menuju jiwa ilahi.
Pengikut Plotinus
1. Parphyry ( 233 - 301 )
Ia amat suci, bahkan bisa dikatakan suka
menyiksa diri. Dialah yang mengumpulkan dan menyebarkan karya Plotinus dalam
bentuk ennead itu.
Ia mengatakan bahwa setiap orang yang bijak
pasti menghomati Tuhan sekalipun dengan cara diam. Orang yang bodoh akan
menodai Tuhan sekalipun sering berdo’a dan bertobat. Orang bijak adalah pendeta
yang mencintai Tuhan. Orang bijak selalu melatih diri mengenal Tuhan, berdo’a,
bertaubat dan melakukan kebaikan.
2. Lamblichus ( wafat 330 )
Ia juga menekankan hal-hal supranatural (
mistis ), dan menurut pendapatnya manusia tidak mungkin memahami Tuhan dan
ajaran Tuhan.
3. Proclus
Menurut pendapatnya manusia tidak akan selamat
tanpa iman. Agama memainkan peranan amat penting dalam filsafatnya.
2. AUGUSTINUS ( 354 – 430 )
a. Riwayat Hidup Augustinus
Augustinus lahir pada tanggal 13 november 354
di Tagaska, Numidia (sekarang Algeria). Ayahnya Patricius adalah seorang
pejabat pada kekaisaran Romawi, yang tetap kafir sampai kematiannya pada tahun
370. Ibunya Monica (Monnica), adalah penganut Kristen yang amat taat.
Pendidikan yang
mula-mula diterimanya ialah dalam bidang Gramatika dan Aritmatika. Tatkala
berumur sebelas tahun, ia dikirim kesekolah Madaurus, suatu tempat orang kafir
(lingkungan kafir). Lingkungan itu telah mempengaruhi perkembangan moral dan
agamanya sementara ibunya selalu mendo’akan agar anaknya menerima ajaran Kristen.
Pada tahun 370,
karena bantuan kawannya ( Romanius ), ia pergi ke Kartago. Disana ia tinggal
bersama guru wanita yang melahirkan anak untuknya yang bernama Adeodatus pada
tahun 371. Disana ia menjadi seorang manichean, yaitu suatu
ajaran agama yang mengajarkan bahwa Mani adalah Nabi yang terakhir. Benar-banar
yang di jadikan juru selamat yang di janjikan oleh yesus Kristus.
Pada tahun
373-374 ia mengajar di Tagaska, dan sembilan tahun berikutnya ia mengajar di
Kartago. Kemudian ia pindah ke Roma, dan ia mendirikan sekolah retorika, dan ia
meninggalkan ajaran Mani lalu menjadi skeptis. Lalu setahun kemudian ia
mendirikan sekolah di Milan.
Ada beberapa
pengaruh yang di terimanya, diantaranya ialah dari Saint Ambrose, temannya
Simplicianus, dan Neo-Platonisme. Dan semuanya itu mengiringnya untuk menerima
gereja kristen. Tobatlah ia pada hari Paskah ( 25 april 378 ) beserta anaknya (
adeodatus ) dibaptiskan. Segera setelah itu ia dan keluarganya kembali ke
Afrika. Dan di Ostia, pelabuhan Roma ibunya meninggal dunia setalah terjadi
pembicaraan indah dengannya.
Setelah
Augustinus mengalami konversi, ia mengabdikan seluruh hidupnya kepada Tuhan dan
melayani pengikut-pengikutnya. Setelah kembali ke Tagasta pada tahun 388, ia
menjual seluruh harta warisannya dan hasil penjualan itu di berikan semuanya
kepada fakir miskin. Yang tertinggal hanyalah sebuah rumah yang di ubahnya
menjadi suatu tempat masyarakat biarawan. Ia sebenarnya tidak berminat menjadi
pendeta, tetapi pada tahun 391 ia di tahbiskan menjadi pendeta karena didesak
oleh hampir semua orang di tempat tinggalnya didekat kota Hippo ( sekarang
masuk wilayah Aljazair ).
Pada tahun
395-396 ia ditahbiskan lagi menjadi uskup di Hippo. Dan di tahun terakhir
kehidupannya adalah tahun peperangan bagi Imperium Romawi. Di tengah penyerbuan
Vandal yang mengepung Hippo pada tanggal 28 agustus 430, Augustinus meninggal
dalam kesucian dan kemiskinan yang sudah lama dijalaninya. Setelah penaklukan
itu orang Vandal menghancurkan semua yang di jumpai mereka kecuali Gereja dan
perpustakaan Augustinus yang di biarkan tanpa di ganggu.
b. Tentang Tuhan dan Manusia
Ajaran Augustinus dapat dikatakan berpusat
pada dua pool, Tuhan dan manusia. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa
seluruh ajaran Augustinus berpusat pada Tuhan. Kesimpulan ini di ambil karena
ia mengatakan bahwa ia hanya ingin mengenal Tuhan dan Roh, tidak lebih dari
itu.
Ia sependapat dengan Plotinus yang mengatakn
bahwa Tuhan itu diatas segala jenis (catagories). Sifat Tuhan yang paling
penting ialah kekal, bijaksana, maha kuasa, tidak terbatas, maha tahu, maha
sempurna dan tidak dapat diubah. Tuhan itu kuno tetapi selalu baru, Tuhan
adalah suatu kebenaran yang abadi.
c. Buku The City Of God
Selain Confensions, The City of God barangkali
adalah karya Augustinus yang paling berpengaruh. Karya itu muncul di sebabkan
oleh adanya perampasan roma oleh pasukan Alarik.
Buku The City of God dapat di bagi menjadi 2
bagian besar, bagian pertama yaitu jilid 1-10 membicarakan tanggung jawab
kristen terhadap perpecahan Romawi, sifat-sifat imperialistis, tidak pernahnya
Romawi memperhatikan masyarakat taklukannya. Bagian ke-2, yaitu jilid 11-22
membicarakan asal usul manusia, dunia Tuhan dan dunia Setan.
d. Peran Penting Augustinus
Augustinus di anggap telah meletakan
dasar-dasar pemikiran abad pertengahan, mengadaptasikan platonisme ke dalam
idea-idea kristen, memberikan formulasi sistematis tentang filsafat kristen.
filsafat Augustinus merupakan sumber atau asal usul reformasi yang dilakukan
oleh protestan, khususnya pada Luther, Zwingli dan Calvin. Kutukannya kepada
seks, pujiannya kepada kehidupan petapa, pandangannya tentang dosa asal,
semuanya merupakan faktor yang memeberikan kondisi untuk wujud pandangan-pandangan
Abad pertengahan.
Paham teosentris Augustinus
menghasilkan suatu revolusi dalam pemikiran orang barat. Anggapanya yang
meremehkan pengetahuan duniawi, kebenciannya kepada teori-teori kealaman dan
imannya kepada Tuhan tetap merupakan bagian peradaban modern. Sejak zaman
Augustinuslah orang barat lebih memiliki
sifat instropektif. Karena Augustinuslah diri dalam hubungannya dengan Tuhan
menjadi penting dalam filsafat.
e. BOETHIUS
Boethius adalah philosof yang semasa dengan
Augustinus dan memiliki gaya yang hampir serupa. Bukunya yang berjudul The
Consolation of Philosophy, merupakan buku filsafat yang klasik. Selain buku
itu ia juga menulis karya-karya yang berpengaruh pada abad pertengahan. Ia
dikatakan sebagai penemu quadrium yang merupakan bidang studi poko pada
abad pertangahan. Ia dianggap sebagai filosof skolastik yang pertama, karena ia
berpandapat bahwa filsafat merupakan pendahulu kepada agama.
3. ANSELMUS ( 1033-1109 )
a. Abad Kegelapan
Sesudah boethius, eropa mulai mengalami
depresi besar-besaran. Menurunnya kebudayaan latin, tumbuhnya materialisme
agama, munculnya feodalisme, invasi besar-besaran, munculnya supranaturalisme
baru, semuanya merupakan faktor yang dapat menghasilkan kekosongan intelektual.
Asal istilah abad kegelapan adalah penggunaan
untuk menunjukan periode pemikiran pada tahun 1000-an, yaitu antara masa
jatuhnya imperium Romawi dan Renaissance abad ke-15. Seorang tokoh yang
terkenal abad ini adalah St. Anselmus dialah yang mengeluarkan pernyataan credo
ut intelligam yang dapat dianggap sebagai ciri utama abad pertengahan.
Sekalipun pada umumnya filosof abad
pertengahan berpendapat seperti itu (mengenai hubungan akal dan iman),
Anselmulah yang diketahui mengeluarkan pernyataan itu.
b. Kehidupan Anselmus
Ia berasal dari keluarga bangsawan di Aosta,
italia. Yang lahir pada tahun 1033. Seluruh kehidupannya di penuhi oleh
kepatuhan kepada gereja. Pada tahun 1093 ia menjadi uskup agung Canterbury dan
ikut ambil bagian dalam perselisihan antara golongan pendeta dan orang-orang
sekular. Dalam seluruh hidupnya ia berusaha meningkatkan kondisi moral
orang-orang suci. Dalam dirinya mengalir arus mistisisme, dan iman merupakan
masalah utama baginya. Ada tiga karyanya, yaitu : Monologium (yang membicarakan
kadaan Tuhan), Proslogium (yang membahas tentang adanya dalil-dalil adanya
Tuhan), dan Cur Deus Homo (Why God Became Man) yang berisi ajaran tentang tobat
dan petunjuk tentang cara penyelamatan melalui Kristus.
c. Pendapat Anselmus
Di dalam filsafat Anselmus kelihatan iman
merupakan tema sentral pemikirannya. Iman kepada Kristus adalah yang paling
penting sebelum yang lain. Dari sini dapatlah kita memahami pernyataannya,
credo ut intelligam (believe in order to understand/percayalah agar mengerti).
Ungkapan itu menggambarkan bahwa ia mendahulukan iman daripada akal. Iapun
mengatakan wahyu harus diterima dulu sebelum kita mulai berfikir. Kesimpulannya
akal hanyalah pembantu wahyu.
Dalam membuktikan adanya Tuhan, Anselmus
menjelaskan lebih dulu bahwa semua konsep adalah relatif. Iapun sering
mengatakan bahwa ia tidak perlu tahu tentang Tuhan, ia telah beriman kepada
Tuhan (I believe, that unless I believe, I should not understand).
4. THOMAS AQUINAS (1225-1274)
a. Kehidupan Thomas Aquinas
Ia lahir dari keluarga bangasawan, pada tahun
1225 Roccasecca, italia. Pada masa mudanya dia hidup besama pamannya yang
menjadi pimpinan ordo do Monte Casino. Ia berda disana pada tahun 1230-1239.
Pada tahun 1239-1244 ia belajar di Universitas Napoli, tahun 1245-1248 di Universitas
Paris di bawah bimbingan Albertus Magnus (St. Albert The Great). Sampai tahun
1252 ia dan Albertus tetap berada di cologne. Tahun 1256 ia di beri ijazah
(licentia Docendi) dalam bidang teologi, dan ia mengajar disana sampai tahun
1259. Tahun 1269-1272 ia kembali ke Universitas Paris untuk menyusun tantangan
kepada ibn Rusyd. Sejak tahun 1272 ia mulai mengajar di Universitas Napoli. Ia
meninggal pada tahun 1274 di Lyons. Dan karyanya yang paling penting ialah Suma
Contra Gentiles (1258-1264) dan Suma Theologica (1266-1273).
b. Pemikiran Aquinas tentang teologi
Ia mengajukan lima dalil
(argumen) untuk membuktikan bahwa eksistensi Tuhan dapat diketahui dengan akal,
seperti sebagai berikut ini :
Pertama, “ argumen
gerak “
Diangkat dari sifat alam yang selalu bergerak.
Setiap yang bergerak pasti di gerakan oleh yang lain, sebab tidak mungkin suatu
perubahan dari potensialitas ke aktualitas bergerak tanpa ada penyebabnya, dari
sini dapat dibuktikan bahwa Tuhan itu ada.
Kedua, “ sebab yang mencukupi (efficient cause)“
Sebab pasti menghasilkan musabab, tidak ada
sesuatu yang mempunyai sebab pada
dirinya sendiri sebab. Itu berarti membuang sebab sama dengan membuang musabab,
olehkarena itu dapat disimpulkan bahwa Tuhanlah yang menjadi penyebab dari
semua musabab.
Ketiga, “ kemunginan dan keharusan (possibility and
necessity) “
Keempat, “ memperhatikan tingkatan yang terdapat pada
alam ini “
Isi alam ini masing-masing berkelebihan dan
berkekurangan, misalnya ada yang indah, lebih indah dan terindah. Dengan
demikian sebab tertinggi menjadi sebab tingkatan di bawahnya. Maha sempurna,
Maha Benar adalah Tuhan sebagai tingkatan tertinggi.
Kelima, “ keteraturan alam “
Kita saksikan isi alam dari jenis yang tidak
berakal bergerak atau bertindak menuju
tujuan tertentu,dan pada umumnya berhasil menuju tujuan itu, sedangkan ia tidak
mempunyai pengetahuan tentang tujuan itu. Dari situ kita mengetahui bahwa
benda-benda itu diatur oleh sesuatu yang berakal dan berpengetahuan dalam
bertindak mencapai tujuannya, itulah Tuhan.
c. Etika Aquinas
Menurut Aquinas
:
·
Dasar kebaikan adalah kemurahan hati (charty)
yang menurut Aquinas lebih dari kedermawanan atau belas kasihan.
·
Kehidupan petapa (ascetic) memainkan peranan
yang kuat didalam etikanya. Oleh karena itu ia setuju dengan pendapat St.
Augustinus yang mengajarkan bahwa kehidupan membujang (celebacy) lebih baik
dari pada kawin.
·
Mengenai kebebasan kemauan (free will) ia
menyatakan bahwa manusia berada dalam kedudukan yang berbeda dari Tuhan. Tuhan selalu
benar, sedangkan manusia kadang-kadang salah.
d. Teori politi Aquinas
Menurutnya hukuman itu ada empat :
·
Hukman abadi yaitu suatu rencana (blue print)
yang menatur penciptaan dan pengaturaan alam semesta. Esensi hukum ini tidak
dapat dipahami oleh manusia.
·
Hukum alam yaitu hukum yang menyebabkan semua
makhluk mendapatkan kesempurnaanya, mencari kebaikan dan menghindari kejahatan.
Juga menyediakan kehidupan bagi manusia dengan segala haknya seperti hak untuk
berketurunan dan hak untuk hidup didalam masyarakat.
·
Hukum Tuhan yaitu hukum Kristen yang mempunyai
kedudukan hukum yang istimewa. Hukum ini dikenal melalui wahyu Tuhan yang
diberikan karena kemurahan-NYA.
·
Hukum manusia dibagi menjadi jus gentium dan
jus civile. Di dalam hukum manusia terdapat hukum alam dalam kasus-kasus
tertentu. Misalnya, menurut hukum alam membunuh adalah salah, tapi terserah
pada hukum manusia untuk menjatuhkan hukuman apa yang sesuai untuk pelanggar.
e. Tentang gereja
Di dalam filsafat
gereja, Aquinas mengatakan bahwa manusia tidak akan selamat tanpa pelantara
gereja. Sakramen-sakramen gereja itu perlu, sakramen itu mempunyai dua tujuan
yaitu :
Pertama, menyempurnakan manusia dalam penyembahan kepada Tuhan.
Kedua, menjaga manusia dari dosa.
Aquinas juga mengatakan bahwa Baptis mengatur permulaan hidup, penyesalan
(confirmation) untuk keperluan pertumbuhan manusia dan sakramen maha kudus
(eucharist) untuk menguatkan jiwa.
KESIMPULAN
Ada 4 tokoh
filsafat yang menjadi ciri utama FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN, yaitu : Plotinus, St.
Anselmus, Augustinus dan Thomas Aquinas.
1. Plotinus
Plotinus menganut filsafat Plato. Oleh sebab
itu, ajaran filosofinya disebut pula dengan Neoplatonisme. Sistem metafisika Plotinus di
tandai dengan konsep transendens. Menurut pendapatnya dalam pikiran terdapat
tiga realitas : The One (yang Esa), The Mind (Nouns/akal) dan The Soul
(psykhe/jiwa)
2. St. Anselmus
Filsafat barat abad
petengahan (476-1492) dapat dikatakan sebagai “abad kegelapan” karena
berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat
membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia tidak lagi memiliki kebebasan
untuk mengembangkan potensi dirinya. Seorang tokoh yang terkenal abad ini adalah St. Anselmus,
dialah yang mengeluarkan pernyataan credo ut intelligam yang dapat
dianggap sebagai ciri utama abad pertengahan. Sekalipun pada umumnya filosof abad pertengahan berpendapat seperti
itu (mengenai hubungan akal dan iman), Anselmulah yang diketahui mengeluarkan
pernyataan itu.
credo ut
intelligam (believe in order to understand/percayalah agar mengerti). Jika
dalam bahasa sederhana, percayalah dulu supaya mengerti.
3. Augustinus
Augustinus di anggap telah meletakan dasar-dasar pemikiran abad
pertengahan, mengadaptasikan platonisme ke dalam idea-idea kristen, memberikan
formulasi sistematis tentang filsafat kristen. filsafat Augustinus merupakan
sumber atau asal usul reformasi yang dilakukan oleh protestan, khususnya pada
Luther, Zwingli dan Calvin. Kutukannya kepada seks, pujiannya kepada kehidupan
petapa, pandangannya tentang dosa asal, semuanya merupakan faktor yang
memeberikan kondisi untuk wujud pandangan-pandangan Abad pertengahan.
4. Thomas Aquinas
Nama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas, yang artinya Thomas yang suci
dari Aquinas. Ia mengajukan lima dalil (argumen) untuk
membuktikan bahwa eksistensi Tuhan dapat diketahui dengan akal, seperti sebagai
berikut ini :
Pertama, “
argumen gerak “
Kedua, “ sebab yang mencukupi (efficient cause)“
Ketiga, “ kemunginan dan keharusan (possibility and
necessity) “
Keempat, “ memperhatikan tingkatan yang terdapat pada
alam ini “
Kelima, “ keteraturan alam “
DAFTAR PUSTAKA
Tafsir, Ahmaad prof. Dr,
2001, akal dan hati sejak Thales sampai Capra, Bandung : Remaja
RosdaKarya Offset.
http://www.scribd.com/doc/33593888/FILSAFAT-SKOLASTIK
FilsafatAbadPertengahan_Sutisna.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Neoplatonisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar