Sabtu, 19 Januari 2013




RESUME
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah FILSAFAT ILMU
Yang dibina oleh Aan Aliyudin, M. Ag.

Oleh :
Ø  IBRAHIM HASANUDIN




PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2013

STAI AL-JAWAMI.jpg
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan segala karunia dan nikmat kepada hamba-Nya sehingga hamba-Nya harus tunduk dan menyembah-Nya dengan penuh ketaatan. Seuntai kalimat syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan Resume Buku Filsafat Pendidikan Islam- Drs. Ahmad D Marimba “  yang sangat sederhana ini.
Shalawat dan salam keberkahan semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW, kepada keluarganya para sahabatnya hingga sampai kepada kita sebagai umatnya.
Selanjutnya, Maksud dan tujuan makalah ini tidak lain untuk memenuhi dari sekian kewajiban mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam serta bentuk tanggung jawab pada tugas yang diberikan.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, dimana penulispun sadar bahwasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, hingga dalam penulisan dan penyusunannya pun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis terapkan nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulis dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pmbaca, dan bagi seluruh mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam YAPATA Al- Jawami Bandung.
 Amien Yaa Robbal ‘Alamien.




Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                                  Penulis

A.                Identitas Buku
B.      Judul Buku                   : PENGANTAR FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
C.      Penulis                           : Drs. Ahmad D Marimba
D.     Penerbit                         : PT. Al-ma’arif Bandung
E.      Alamat                          : Jl. Tamblong 48-50.
F.      Banyak Halaman           : 160 Halaman
G.      Catakan Ke                    : 7,  Tahun 1987

1.                 Pengantar Isi Buku
Buku kecil ini bernama “ Pengantar Filsafat Pendidikan islam “ dengan membaca namanya saja dapatlah kita membayangkan atau menduga duga apa apa saja yang dapat kita jumpai dalam buku ini.
A.                  Sebagai pengantar, buku ini belum sampai menguraikan secara mendalam dan luas tentang pokok ( subjek ) karangan yang diantaranya yaitu Filsafat Pendidikan Islam. Kalau uraian secara mendalam dan luas yang kita harapkan maka akan kuranglah kepuasan yang kita peroleh dari buku ini, karena itu memang bukan tugasnya.
B.                  Filsafat pendidikan islam, terdiri atas perkataan Filsafat, Pendidikan dan Islam. Namun demikian ketiga tiganya tidaklah berdiri sendiri melainkan mempunyai hubungan yang sangat erat
C.                  Dalam Bab pertama kita akan menjumpai tentang, apa itu Filsafat, arti tentang pendidikan dan arti tentang islam, maksud dari bab pertama ini untuk menyampaikan pengertian penulis kepada pembaca agar kata kata itu dalam bab selanjutnya tidak diartikan simpang siur.
D.                 Pandangan rekan rekan para ahli mengenai pokok karangan ini baik sebagai keseluruhan maupun mengenai bagian bagian dirinya, mungkin berbeda dengan kita-kita.





2.                 Ringkasan Isi Buku
BAB I
ARTI  FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT
A.    Sikap Manusia Terhadap Filsafat
            Ada segolongan kalau mendengar kata Filsafat atau membaca kata itu dalam buku lalu terbayang dihadapannya sesuatu yang ruwert dan sulit. Ada juga golongan yang mengartikan bahwa berfilsafat adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanyaakan membuang waktu saja. Ada juga yang berpendapat kalau berfilsafat berarti main api akan membahayakan kita.
B.     Apakah yang disebut Filsafat ?
Pertanyaan ini akan  lebih baik kalau dikalimatkan menjadi, apa itu berfilsafat ? 
            Secara populer dapat kita kataka bahwa berfilsafat itu berfikir; memecahkan suatu masalah; mencari jawaban tentang sesuatu dengan berfikir; lebih jauh lagi sedikit, berfilsafat ialah berfikir mencari kebenaran.
            Salah satu uraian tentang sumber filsafat yang dapat menimbulkan salah faham ialah bahwa berfilsafat itu mulai karena adanya kesangsian, tidak heran kalau dalam kalangan orang- orang yang beragama lebih lagi jika orang tersebut kurang berminat untuk mendalami pengertian filsafat itu, atau jika orang tersebut mudah berprasangka, akan anggapan bahwa berfilsafat itu tidak boleh karena melanggar hukum hukum agama.
PENDIDIKAN ISLAM
Apakah Pendidikan itu ?
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Dalam pendidikian terdapat unsur – unsur berikut :
A.                  Usaha ( Kegiatan ); usaha itu bersifat bimbingan ( piminan atau pertolongan ) dan dilakukan secara sadar.
B.                  Ada pendidik, atau pembimbing atau penolong.
C.                  Ada yang dididik atau siterdidik.
D.                 Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan.
E.                  Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Maksud membimbing disini bahwa seorang pendidik harus membimbing atau mendidik siterdidik  sampai mereka tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
Sekarang timbullah pertanyaan lebih lanjut, jika demikian. Setelah anak menjadi dewasa, selesaikah sudah pendidikan itu ?
Bahwa kalau kedewasaan tercapai selesailah pendidikan itu dapat dibenarkan separuhnya. Telah selesailah pendidikan atara orang dewasa dengan sianak. Tetapi pendidikan ( bimbingan ) belum selesai seluruhnya, kedewasaan bukan berarti sma dengan tujuan akhir pendidikan yaitu kepribadian yang utama, untuk mencapai kepribadian yang utama itu perlu tenaga tenaga kepribadian yang lebih dulu berkembang.
Perunungan perunungan mengenai apa sesungguhnya pendidikan islam itu bagaimana usaha usaha pendidikan dilaksanakan agar berhasil sesuai dengan hukum hukum islam, inilah yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Isam. Perunungn perunungan ( pemikiran- pemikiran )  ini, atau filsafat ini akan dapat menuntun para pendidik dalam usahanya secara sadar membimbing anak anaknya menjadi penganut penganut islam yang sejati.

3.                  FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM

A.     Filsafat Pendidikan dan Praktek Pendidikan ?
A.                  Apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan istilah mendidik ?
B.                  Siapa-siapa saja yang dapat disebut siterdidik, siapa siapa pendidik; mengapa ? disebut siterdidik dan yang lain disebut pendidik ?
C.                  Bagaimana hubungan  pendidik dan siterdidik ?
D.                 Apa yang diusahakan siterdidik dan pendidik  ?
E.                  Bagaimana tanggung jawab kedua belah pihak ?
F.                  Dalam bidang apakah terletaknya tanggungjawab itu, dan apakah yang mendasarinya ? kemanakah nusaha usaha pendidikan itu diarahkan, dsb ?
Hasil-hasil pemikiran ini akan membawa kita kepada tersusunnya suatu teori  pendidikan.
Hasil dari suatu rethinking ( perenungan kembali ) ialah suatu reorganisasi (penyusunan kembali) dari suatu teori atau mungkin hanya penambahan atau mungkin hanya penambahan atau penyempurnaan atau disusun kembali  dijadikan dasar pegangan selanjutnya bagi pelaksanaan (praktek) pendidikan. Demikianlah lingkaran hubungan timbal balik antara filsafat, teori dan praktek pendidikan setiap filsafat pendidikan yang keluar dari lingkaran ini akan menjadi kuno ( out of date )
Filsafat Pendidikan Islam tidak boleh demikian, karena jika demikian filsafat itu akan menyimpang dari sumbernya sendiri yaitu hukum hukum islam yang tidak pernah out of date melainkan tetap benar sepanjang zaman.
B.     Usaha Pendidikan dan Perkembangan Agama Islam.
Seorang Islam dalam arti kata yang sesungguhnya, bukan hanya mengandung arti menganut agama (hukum hukum ) Islam dan melaksanakannya dalam perkehidupannya sendiri, melainkan lebih dari itu. Didalamnya terkandung pula pengertian, bahwa ia harus merasa berkewajiban untuk menyampaikan hukum hukum Islam kepada anak anaknya kepada keluarganya bahkan kepada siapa saja. Tegasnya kepadanya terpikul pula satu tugas suci untuk menyiarkan ajaran ajaran agama kepada orang lain. Ia adalah pelaksana yang taat.
Filsafat Pendidikan menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan pendidikan menghasilkan generasi generasi baru ini mengembangkan pula usaha usaha pendidikan dan mungkin mengadakan penyempurnaan atau penyusunan kembali filsafat yang mendasari usha usaha penidikan itu sehingga membawa hasil yang lebih besar. Demikianlah seterusnya perkembangan Agama Islam sampai Akhir Zaman.

BAB II
Aspek Aspek Pendidikan Islam
SITERDIDIK, PENDIDIK DAN PERANAN MASING MASING
A.     Siterdidik
Dalam proses pendidikan kedudukan sebagai siterdidik bukanlah sesuatu yang tidak penting. Seseorang yang masih belum dewasa misalnya, mengandung banyak sekali kemungkinan kemungkinan untuk berkembang baik jasmani maupun rohani.
Disamping itu ia mempunyai banyak kebutuhan seperti  makan, minum, dan pakaian.
Selain itu sianak juga memerlukan kebutuha rohani seperti berupa ilmu pengetahuan duniawi dan keagamaan.

A.                  Pandangan Pandangan Pendidik
Anak tidak akan sampai kepada pengenalan nilai nilai kemasyarakatan, kesusilaan dan keagamaan. Kemungkinan untuk mengenali nilai nilai memang ada tetapi tanpa bimbingan yang tertentu, tujuan pendidikan, terutama pendidikan agama tidak akan tercapai.

B.                  Pendidikan dan Tugasnya.
Apakah tugas seorang pendidik ?
Beberapa tugas  pendidik antara lain : mmembimbing siterdidik, mencari pengenalan terhadap siterdidik, dan menciptaka sesuatu untuk pendidikan.
Memang tugas pendidik tidaklah mudah, bahwa peranan pendidik memegang peranan yang sangat penting, dalam proses pendidikan, tidak dapat disangkal lagi.
Oleh karena itu tugas seorang pendidik sangatlah berat tapi disamping itu tugasnya sangat luhur ( mulia  )

DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A.     Dasar dasar Pendidikan
Apakah dasar pendidikan islam ?
Firman Alloh SWT, dan As Sunah, Kalau Pendidikan diibaratkan bangunan, maka isi Qur’an dan Haditslah yang menjadi pundamennya.
Suatu usaha pendidikan Islam perlu adanya suatu filsafat pendidikan islam yang didasarkan kepada hukum islam  ( Al Qur’ah dan Hadits ); berdasarkan filsafat mana nanti disusun suatu teori pendidikan yang selanjutnya menuntun usaha pendidikan islam tersebut. Adalah merupakan salah satu tugas bagi para ahli pendidikan Islam dan para Alim Ulama untuk menyusun suatu filsafat pendidikan yang cukup lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Justru panggilan tugas itu pulalah buku kecil sederhana ini kita sajikan  sekedar sebagai pengantar kearah tersusunnya filsafat pendidikan yang diidam idamkan itu.

B.     Tujuan Pendidikan
FUNGSI DAN JENIS TUJUAN PENDIDIKAN
A.                  Usaha mengalami permulaan dan mengalami pula akhiran.
B.                  Adanya antisifasi kedepan.
C.                  Tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan tujuan lain
D.                 Membatasi ruang gerak usaha dan mempengaruhi dinamik dari usaha itu.
Apakah tujuan akhir dari Pendidikan Islam ?
Tujuan akhir pendidikan islam adalah identik dengan tujuan hidup setiap orang muslim, yakni untuk menjadi hamba Alloh, kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya.
ALAT-ALAT DAN BADAN-BADAN PENDIDIKAN
A.     Alat alat pendidikan
JENIS ALAT MENURUT FUNGSINYA :
Yang disebut alat adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.
A.                  Alat sebagai pelengkap.
B.                  Alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.
C.                  Alat sebagai Tujuan.
D.                 Alat alat yang memberi pelengkap berupa kecakapan berbuat dan pengetahuan hafalan alat alat ini dapat disebut alat alat sebagai pembiasaan.
E.                  Alat alat yang membawa kearah keheningan bathin kepercayaan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
F.                  Alat alat langsung; yaitu alat alat yang bersifat menganjurkan sejalan dengan maksud usaha.
G.                  Alat alat tidak langsung ; yaitu alat alat bersifat pencegahan dan pembasmian hal hal yang bertentangan dengan maksud usaha.

BAB III
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN MUSLIM
ASPEK ASPEK KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah lebih luas artinya, meliputi kwaliteit keseluruhan dari seseorang. Kwaliteit itu akan tampak dalam cara caranya berbuat, cara caranya berfikir, filsafat hidupnya serta kepercayaannya.
Pada garis besarnya aspek aspek kepribadian itu digolongkan dalam 3 hal :
A.                  Aspek aspek kejasmanian : meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari luar misalnya; cara cara berbuat, cara cara berbicara dsb.
B.                  Aspek aspek kejiwaan : meliputi aspek aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya; cara cara berfikir sikap dan minat.
C.                  Aspek aspek kerohanian yang luhur : meliputi aspek aspek kejiwaan yang lebih abstrak yakni filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistim nilai nilai yang telah meresap didalam kepribadian itu, yang telah menjadi bagian dan telah mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu itu bagi orang orang yang beragama.



TENAGA-TENAGA KEPRIBADIAN
Pada garis besarnya tenaga tenaga itu dapat pula dibagi atas :
A.                  Tenaga tenaga kejasmanian : meliputi seluruh tenaga tenaga yang bersumber pada tubuh, misalnya tenaga yang bersumber dari bekerjanya kelenjar kelenjar, pernafasan, peredaran darah dan lain sebagainya.
B.                  Tenaga tenaga kejiwaan terdiri atas karsa, rasa dan cipta; dapat juga dibagi atas syahwat, godlob ( marah ) dan natiqoh natiqoh ( akal = fikiran ) ketiga tenaga ini saling berhubungan, pengaruh mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Masing masi g tenaga mempunyai taraf- taraf berdasarkan banyak sedikitnya unsur jasmaniyahyang memegang peranan didalamnya.
C.                  Tenaga kerohanian yang luhur.
TINGKAT TINGKAT TENAGA KEPRIBADIAN.
A.                  Tenaga tenaga jasmaniah
B.                  Tenaga tenaga karsa
C.                  Tenaga tenaga rasa
D.                 Tenaga tenaga cipta
E.                  Tenaga tenaga budhi

 PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Trio jenis jenis pembentukan kepribadian
A.                  Pembiasaan
B.                  Pembentukan pengertian, sikap dan minat.
C.                  Pembentuka kerohanian yang luhur.

1.                  PEMBIASAAN
Dengan ini sampailah kita kepada alat alat pendidikan ( alat alat pembiasaan ) . alat alat pembiasaan dapat dibagi 2 yaitu :
A.                  hadiah dan sejenisnya
B.                  Alat alat tidak langsung

A.                  Alat alat langsung adalah  alat alat yang secara garis lurus searah dengan maksudpembentukan.
B.                  Alat alat tidak langsung adalah bersifat pencegah, penekan (repressi ) hal hal yang akan merugikan maksud pembentukan.


Alat alat langsung untuk pembiasan antara lain :
A.                  Teladan
B.                  Anjuran anjuran suruhan perintah dan sejenisnya
C.                  Latiha latihan
D.                 Hadiah dan sejenisnya
E.                  Kompetensi dan kooperarif
Alat alat tidak langsung antara lain :
A.                  Koreksi ( pemeriksaan ) dan pengawasan
B.                  Larangan larangan dan sejenisnya
C.                  Hukuman dan sejenisnya

Implikasi pemakaian alat alat
A.                  Sifat sifat anak pada masa ini pada mereka terdapat :
A.                  Dorongan untuk bergerak, bermain dan bekerja.
B.                  Dorongan meniru.
C.                  Dorongan dorongan mencari rasa senang.
D.                 Dorongan dorongan mencari kasih sayang dan perkenankan.
E.                  Maksud pembentukan kebiasaan sebagai slat untuk pembentukan selanjutnya  yang bertujuan bahwa akhirnya anak anak dapat kelak berdiri sendiri secara jasmaniah dan rohaniah.

PEMBERIAN PENGERTIAN IMPLIKASI DAN ALAT ALATNYA
Dalam periode ke-2 ini pembentukan lebih di titik beratkan pada perkembangan akal fikiran minat ddan sikap ( pendirian ) perbentukan pada taraf inipun bersifat f0rmil,materil,dan  intensiil.
A.                  Formil
Pembentukan ini dilaksanakan dengan cara latihan latihan, cara berfikir, pemikiran minat yang kuat.
A.                  Terbentuknya cara berfikir yang baik
B.                  Minat yang kuat.
C.                  Terbentuknya sikap yang tepat
D.                 Pembentukan Materil
Pembentukan ini berupa ilmu pengetahuan, Isi yang paling utama yaitu pengetahuan mengenai :
A.                  Ilmu ilmu duniawi
B.                  Ilmu ilmu kesusilaan
C.                  Ilmu ilmu keagamaan
D.                 Pembentukan Intensiil
Pembentukan intansil ialah pengarahan wadah yang telah berisi ini digerakan diguling (ibarat Bola) kearah yang tertentu.
Tujuan pembentukan taraf kedua.
A.                  Pembentukan cara cara berfikir yang tepat.
B.                  Memberikan ilmu pengetahuan dan nilai nilai kemasyarakatan.
C.                  Menentukan siterdidik kearah pelaksanaan itu.
D.                 Keseluruhannya merupakan persiafan taraf ketiga ( pembentukan kerohanian yang luhur)

PEMBENTUKAN KEROHANIAN YANG LUHUR
Dalam pembentukan taraf ketiga ini, penghalusan tenaga itu harus lebih lebih lagi diperlukan, agar tenaga yang tertinggi yaitu budhi dapat berfungsi dengan baik.
Banyak usaha usaha yang dilakukan manusia untuk itu, seperti : bertapa ketempat tempat yang sunyi, menjauhkan diri dari kehidupan sehari heri yang biasa, ada yang mengembara kemana mana, hidupnya sekedar dari pemberian orang, makan dan minum sekedar agar dapat hidup saja, dan lain sebagainya.

HUBUNGAN TARAF TARAF PEMBENTUKAN DENGAN USIA
Kalau kita meninjau perkembangan manusia dari masa kandungan sampai masa dewasa rohaniah, dapatlah kita mengadakan pembahagian seperti berikut :
A.                  Masa sebelum lahir                  0 – 2 tahun
B.                  Masa kanak kanak                   2 – 7 tahun
C.                  Masa Sekolah                          7 – 13 tahun
D.                 Masa remaja                            13 – 21 tahun
E.                  Masa  Dewasa                         21 – dst.
Jika proses perkembangan ini dihubung hubungkan dengan taraf pembentukan kepribadian, maka dapatlah diancar ancar :
A.                  Taraf pembiasan, pada masa Vital, kanak kanak, dan separuh masa sekolah.
B.                  Pembentukan pengertian pengertian, sikap dan minat dilaksanakan pada masa sekolah, masa remaja, sampai saat saat permulaan masa dewasa.
C.                  Pemebentukan kerohanian yang tinggi, terjadi mpada masa dewasa sampai masa kesempurnaan.

STABILISASI KEPRIBADIAN.
Ciri ciri kepribadian yang stabil :
a.                   Keseimbangan antara tnaga tenaga kepribadian.
b.                  Keseimbangan antara pengaruh diri pribadi dengn pengaruh luar.
Taraf kepribadian dapat dibagi 4 :
A.                  Masa stabil pertama , dengan mengavaikan kerewelan bayi karena lapar, haus, sakit dan sebagainya maka masa bital dianggap masa stabil pertama.
B.                  Masa Stabil kedua, masa ini terjadi pada anak usia 7 – 13 tahun.
C.                  Masa nstabil ketiga, masa ini terjadi pada masa dewasa antara usia 21 sampai 60.
D.                 Masa stabil yang sempurna (insan Kamil), kestabilan ini tercapai demi usaha budhi yang luhur dan telah mendapat rahmat dan berkah dari yang maha kuasa.

PEMBENTUKAN USIA DAN KESTABILAN
a.                   Pembentukan kebiasaan meliputi :
A.        Kestabilan pertama     - masa Vital
B.        Kegoncangan pertama            - masa kanak kanak
C.         Kestabilan kedua        - masa Intelek

b.                  Pembentukan pengertian
A.        Kestabilan kedua                    - masa Intelek
B.        Kegoncangan kedua               - masa remaja
C.         Kestabilan ketiga                    - masa dewasa

c.                   Pembentukan kepribadian yang luhur
A.        Kestabilan ketiga        - masa dewasa
B.        Kegoncangan ketiga   - masa dewasa
C.         Kestabilan sempurna   - masa dewasa

BAB IV
Kemungkinan Kemungkinan Filsafat Pendidikan Islam
KEMERDEKAAN BERFIKIR
A.                 Arti Kemerdekaan
Kemerdekaan bukan berarti kebebasan tanpa batas-batas. Ini dapat kita pahami dalam khidupan kita sehar-hari. Sebagai contoh  kemerdekaan berbuat (bertingkah laku)
B.                 Akal merdeka, faedah, dan mhadaratnya.
Fungsi akal antara lain terdapat pada bidang bidang :
A.                  Pengumpulan ilmu pengetahuan
B.                  Memecahkan persoalan persoalan yang kita hadapi
C.                  Mencari jalan jalan yang lebih efesien untuk memenuhi maksud maksud kita.
Akal dapat menghasilkan hal hal yang berfaedah, seperti :
a)      Akal dapat menghasilkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
b)      Akal itu menuntun manusia dalam usahanya mencari jalan jalan yang benar dan baik.
c)      Akal dapat memberi kepuasan dalam usaha memecahkan persoalan persoalan hidup.
d)     Akal dapat membentuk disiplin terhadap tenaga tenaga kepribadian yang lebih rendah.
Sebaliknya dapat pula
1.                  Mencari jalan jalan kearah perbuatan yang sesat.
2.                  Dapat lagi mencari alasan untuk membenarkan perbuatan perbuatan yang sesat itu.
3.                  Dapat pula menghasilkan kecongkakan dalam diri mausia bahwa akal itu dapat mengetahui segalanya.
Disiplin Akal
Akal dan Agama

HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
A.                  Sifat Hubungan
B.                  Faedah faedah hubungan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
a)                  Kebudayaan ciptaan manusia
b)                  Pengaruh kebudayaan terhadap manusia
c)                  Kebudayaan dan agama
Kebudayaan ditinjau dari 2 segi
        i.            Dari segi terbentuknya
      ii.            Dari segi fungsinya
A.                  Agama adalah ketentuan (ciptaan) tuhan bukan buatan manusia
B.                  Fungsi agama ialah untuk kebahagiaan kehidupan di dunia maupun di akhirat

MANUSIA DAN AGAMA
A.                 Kecenderungan manusia kepada agma
B.                 Agama dan kepercayaan

Persamaan
a.       Adanya ajaran ajaran mengenai bagaimana pemeluknya mengetahui apa apa yang harus disembah dan dianggap suci.
b.      Adanya jalan jalan tertentu yang ditempuh untuk menghubungkan diri dengan yang suci.
c.       Adanya peraturan peraturan berupa perintah dan larangan yang harus ditaati oleh para penganut.
d.      Adanya kisah kisah suci yang dipakai sebagai alat untuk memperkuat kepercayaan penganut.
Perbedaan
a.       Terletek pada persoalan sumbernya semua ajaran
b.      Jalan jalan
c.       Peraturan peraturan
d.      Dsb
C.                 Agama yang diharuskan bagi manusia

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN
A.                Sifat Hubungan, hubungan antara hamba dengan Tuhannya
B.                 Jenis Hubungan,  penerimaan, petunjuk, larangan, dsb
C.                 Faedah Hubungan,





















KESIMPULAN
A.                  Unsur Filsafat dari Filsafat Pendidikan Islam adalah kemerdekaan berfikir.
B.                  Unsur pendidikan yang merupakan usaha antara manusia adalah sangat dipentingkan dalam agama islam.
C.                  Unsur pendidikan merupakan usaha pemindahan dan kebudayaan
D.                 Unsur pendidikan merupakan usaha penyampaian nilai nilai kemasyarakatan.
E.                  Unsur pendidikan sebagai usaha yang membawa manusia kepada satu tujuan akhir yaitu penyerahan diri kepada Allah sebagai juga tuuan semua muslim.


KRITIK DAN SARAN
Setelah membaca buku ini ternyata buku isinya lumayan menarik dan membuat para pembacanya akan semakin ingin memperdalam ilmu filsafat pendidikan islam, akan tetapi disetiap kelebihan pasti ada kekurangan nya, kelebihannya yaitu buku ini  sangat singkat dan tidak terlalu banyak basa basi langsung ke inti pokok pembahasannya, dan lebih jelasnya lagi buku ini selalu di bubuhi contoh-contoh sikap disetiap pembahasan, kekurangannya dalam buku ini banyak point point yang tertinggal jadi agak sedikit tidah faham, dalam percetakannyapun buku ini menggunakan kertas yang suram jadi membuat sipembaca jejuh, tapi untuk isi dan bobot buku ini sangat baik dan simpel.
Demikian masukan dari saya tentang buku ini semoga menjadi masukan dan kritik yang membangun.









PENUTUP
Demikian yang dapat  saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam resume  ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa  memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga resume  ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.