TUGAS UAS TAKE HOME
NAMA : IBRAHIM HASANUDIN
JURUSAN : TARBIYAH / PAI
MATA
KULIAH : Materi PAI
DOSEN : BUDIE AGUNG,
S.PD.I
1.
Sebutkan dan jelaskan
prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan agama islam ?
2.
Sebutkan & jelaskan beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam memilih metode mengajar ?
3.
Sebutkan dan jelaskan
syarat-sysrat seorang guru agama ?
4.
Buatlah desain rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan mengembangkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar berikut ini :
Standar kompetensi :
1.
Memahami perkembangan islam di
indonesia.
Kompetensi dasar :
1.1
menceritakan sejarah masuknya
islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial dan pengajaran ?
JAWABAN :
1.
Prinsip-prinsip pembelajaran
dalam pendidikan agama islam :
Wina sanjaya berpendapat
bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran yang kompetitip terdapat sejumlah prinsip
yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran tersebut, yaitu
:
a)
Berpusat pada siswa,
Pada dasarnya belajar itu berwujud mengalami, memberi
reaksi dan melakukan. Prinsip ini seseorang belajar melalui reaksi atau melalui
kegiatan mandiri yang merupakan landasan dari semua pembelajaran. Intinya
kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa sehingga memberikan peluang
bagi siswa untuk belajar bernalar, berfikir cepat, mengembangkan kemampuan dan
memotivasi siswa agar terus belajar.
b)
Belajar dengan melakukan,
Maksudnya,
kegiatan belajar mengajar harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu
dengan baik, yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran tersebut. Karena
ilmu tanpa amal ( praktek ) seperti kayu tanpa buah.
c)
Mengembangkan kemampuan sosial,
Tujuan
pembelajaran agama islam adalah agar para siswa dapat berinterakasi di
lingkungan sosial dengan menerapkan nilai-nilai keagamaan. Olehkarenanya
pembelajaran PAI harus lebih inovatif, Salah satu upayanya yaitu dengan
menggunakan pendekatan kotruktivis.
Pembelajaran
melalui pendekatan kontruktivis pada intinya adalah bahwa pengetahuan yang
didapat oleh peserta didik tidak diberikan begitu saja secara mentah-mentah
oleh lingkungan, tetapi siswa sendirilah yang membangun atau mengkonstruk
pengetahuan itu dari semua informasi yang masuk atau ada dilingkungan
belajarnya. Sehingga siswa sendirilah yang sangat berperan dalam mengembangkan
kemampuan sosialnya.
d)
Mengembangkan keingintahuan,
imajinasi dan fitrah,
e)
Mengembangkan keterampilan
mengembangkan masalah,
Masalah
adalah sesuatu yang bukan untuk kita dihindari tapi untuk dipecahkan. Dalam hal
ini kegiatan pembelajaran haruslah di selingi dengan sebuah masalah yang
mengharuskan siswa untuk berfikir lebih keras. Selain melatih siswa untuk
mengembangkan suatu masalah menjadi ilmu pengetahun, juga memberikan alasan
kepada siswa untuk mencari informasi tidak hanya dari satu sumber saja.
f)
Mengembangkan kreatifitas siswa,
Dalam kegiatan
belajar mengajar janganlah dengan hanya beorientasi pada guru (teacher
centered), karena akan menghambat siswa untuk berkembang. Dan jangan bersifat
otoriter tapi lebih bersifat kesepakan,
hal ini akan memberi kesempatan siswa-siswi kreatif untuk mengembangkan
kreatifitasnya.
g)
Mengembangkan kemampuan
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi,
Di zaman
sekarang IPTEK sudah berkembang dengan sangat pesat, sehingga memudahkan siswa
untuk mencari informasi dan bertukar informasi, dalam kegitan pembelajaran juga
pendidik haruslah sesekali memberikan siswa tugas yang mengharuskan siswa
menggunakan IPTEK (semisal internet ), tapi dengan adanya pengarahan terlebih
dahulu. Sehingga secara tidak langsung melatih siswa untuk mengenal dan
mengetahui opersional IPTEK itu sendiri.
h)
Menumbuhkan kesadaran sebagai
warga negara yang baik,
Kemajuan
suatu bangsa tergantung pada bangsanya itu sendiri, sehingga pendidikan sejak
dini sangatlah penting, terutama menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam
kegiatan pembelajaran diluar PAI, karena dapat membentuk manusia yang taat
kepada hukum ALLOH SWT dan hukum yang diterapkan oleh negara.
i)
Belajar sepanjang hayat.
Banyak
hadist yang menerangkan tentang pentingnya mencari ilmu, termasuk hadist yang
berbunyi “carilah ilmu dari lahir hingga liang lahat” dalam prinsip ini
belajar itu tidak dibatasi ruang dan waktu. Bukan hanya dilakukan diruang-ruang
kelas akan tetapi, Anymhere and anytime kita harus terus belajar sampai ajal
menjemput.
2.
Faktor-faktor yang harus di
perhatikan dalam memilih metode mengajar antara lain :
a)
Tujuan yang ingin dicapai.
Yang
dimaksud dengan tujuan yang ingin dicapai ialah tujuan pembelajaran atau
kompetensi siswa. Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan di capai siswa
adalah faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemiliham metode mengajar.
Ada
beberapa tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu
Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN ), kemudian dijabarkan pada Tujuan Satuan
Pendidikan (institusional), tujuan bidang studi / mata pelajaran, tujuan
pambelajaran (instruksional). Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Adapun
tujuan pembelajaran menurut Taxonomy Bloom antara lain :
o
Kognitif
-
Penetahuan, lebih menitikberatkan
pada kemampuan mengetahui atau untuk mengingat sesuatu.
-
Pemahaman, lebih menekankan pada
kemampuan menerjemahkan, memahami sesuatu dan seterusnya.
-
Penerapan, lebih menekankan pada
kemampuan membuat, mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.
-
Analisis, lebih menekankan pada
kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan, mengidentifikasi da seterusnya.
-
Sintesis, lebih menekankan pada
kemampuan menggabungkan, mengelompokan, menyusun, membuat rencana program, dan
seterusnya.
-
Evaluasi, lebih menekankan pada
kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.
o
Afektif
-
Penerimaan, lebih menekankan pada
kemampuan peka atau kemampuan menerima.
-
Partisifasi, lebih menekankan
pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan hati.
-
Penilaian dan penentuan sikap,
lebih menekankan pada menentukan sikap.
-
Organisasi, kemampuan membentuk
sistem nilai sbagai pedoman hidup.
-
Pembentukan pola hidup, lebih
menekankan pada penghayatan dan pegangan hidup.
o
Psikomotor
-
Persepsi, lebih menekankan pada
kemampuan berpendapat pada sesuatuhal.
-
Kesiapan, kemampuan bersiap diri
secara fisik.
-
Gerakan terbimbing, kemampuan
dalam menirun pekerjaan yang lain/meniru contoh.
-
Gerakan terbiasa, keterampilan
yang berpegang pada pola.
-
Gerakan kompleks, keterampilan
yang lincah, cepat, dan lancar.
-
Penyesuaian, keterampilan dalam
mengubah dan mengatur kembali.
-
Kreativitas, kemampuan dalam
menciptakan pola baru.
b)
Faktor siswa ( peserta didik ).
Siswa
merupakan subjek ajar yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, setiap
siswa mempunyai keragaman masing-masing. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam faktor siswa diantaranya usia, latar belakang,
potensi-potensinya, kemampuan dan motivasi. Hal tersebut perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan metode mengajar. Disamping itu jumlah siswa yang mengikuti
proses belajar mengajar sangat besar pengaruhnya dalam pemilihan metode
mengajar.
c)
Faktor guru
Dalam
proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas mendorong membimbing dan memberi
fasilitas bagi siswa untuk mencapai keberhasilan dalam pengajaran. Salah satu
faktor untuk mencapai keberhasilan pengajaran adalah :
o
guru harus dapat menerapkan suatu
cara untuk tecapainya tujuan tersebut.
o
Guru dituntut untuk dapat
menerapkan berbagai metode, baik secara tunggal maupun secara variasi, dengan
berpedoman terhadap tujuan yang ingin dicapai.
o
Guru harus dapat memahami dan
mengerti kebaikan dan kelemahan stiap metode pengajaran, karena suatu metode
yang baik bagi seorang guru, belum tentu baik untuk guru yang lain di dalam
menyampaikan materi suatu pelajaran.
d)
Sifat materi yang ingin
disampaikan/karakteristik bahan pelajaran.
Ada beberapa aspek yang
terdapat dari materi pelajaran antara lain :
o
Aspek konsep ( concept )
Merupan substansi isi
pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label
atau ide dan gagasan sesuatu. Artinya, guru akan memilih metode mana yang
dianggap sesuai jika akan mengajarkan tentang konsep, begitu juga aspek yang
lainnya.
o
Aspek fakta ( fact ).
Merupakan substansi isi
pelajaran yg berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa yang lalu.
o
Aspek prinsip ( principle ).
Merupakan subtansi isi
pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur
yang harus ditempuh.
o
Aspek proses ( process ).
Merupakan subtansi mata
pelajaran tang berhubungan dengan rangkaian kegiatan, rangkaian peristiwa dan
rangkaian tindakan.
o
Aspek nilai ( value ).
Merupakan substansi
materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek prilaku yang baik dan buruk,
benar dan salah dan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi orang banyak.
o
Aspek keterampilan intelektual
(intellectual skills ).
Merupakan substansi
materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan
permasalahan, berfikir sistematis, berpikir logis, berfikir taktis, berfikir
kritis, berfikir inovatif dan berfikir ilmiah.
o
Aspek keterampilan psikomotor (
psychomotor skills ).
Merupakan substansi
materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.
e)
Waktu yang digunakan.
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan
alokasi waktu yang disediakan dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mngajar
yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan
masalah dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang tepat jika digunakan dalam
mata pelajaran yang alokasi waktunya relatf singkat sehingga penguasaan materi
tidak akan optimal demikian pula dalam pembentukan kemampuan siswa.
f)
Fasilitas, Media dan Sumber
Belajar.
Supaya
memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus
dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang
dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya ketersediaan fasilitas, media
dan sumber belajar.
o
Guru tidak akan memilih metode
mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam
jika disekiolahnya tidak ada fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
o
Media pesan lisan ( bahasa )
harus dipahami siswa sehingga tidak menimbulkan verbalisme. Pemberdayaan dan
bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa.
3.
Syarat-syarat menjadi seorang
guru agama antara lain :
a)
Beriman dan bertaqwa kepada ALLOH
SWT.
Sesuai
tujuan pendidikan agama islam, guru tidak mungkin mendidik siswa agar
beriman dan betqwa kepada ALLOH SWT, jika
ia sendiri tidak bertaqwa kepada-NYA. Sebab guru merupakan teladan bagi para
siswa-siswanya. Sejauhmana seorang guru mampu memberi teladan yang baik kepada
semua siswanya, maka sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil mendidik
mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
b)
Memiliki kualifikasi sebagai
tenaga pengajar.
Guru
sebagai sebagai tenaga pengajar harus memiliki kualifikasi sebagai tenaga
pengajar, yaitu disamping harus mengetahui materi ilmu yang akan diajarkan,
juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar, menguasai
metode mengajar dan hal-hal lain yang dapat menunjang keberhasilan dalam proses
belajar mengajar.
c)
Berijazah pendidikan formal.
Ijazah
bukan hanya secarik kertas, tetapi suatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunyai
pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan untuk suatu jabatan.
Gurupun harus mempunyai ijazah agar ia diperbolehkan mengajar. Seorang guru
harus memilki pengetahuan yang luas, dimana pengetahuan itu nantinya dapat
diajarkan kepada muridnya. Semakin tinggi pendidikan dan ilmu yang guru punya,
maka makin tinggi dan baik pula tingkat
keberhasilan dalam memberkan pengajaran.
d)
Sehat jasmani dan rohani.
Kesehatan
jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk
menjadi seorang guru. Guru yang mengidap penyakit menular umpamanya sangat
membahayakan anak didiknya. Disamping itu guru yang berpenyakit tidak akan
bergairah mengajar serta kerapkali terpaksa absent dan tentunya akan mengganggu
kegiatan belajar mengajar. Ingat pada semboyan “ Mens sana in corpore
sano “ yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
e)
Seorang yang sudah dewasa.
Seorang
pendidik haruslah seorang dewasa, dalam islam kedewasaan itu disebut aqil balig
atau mukallaf. Seorang yang dewasa pasti bisa memilah dan memilih mana yang
pantas atau tidak diajarkan kepada anak didiknya, memberi arahan dengan bijak,
menjadi suri tauladan yang baik dan bersabar dalam hal pendidikan khususnya.
f)
Berkelakuan baik ( berakhlak mulia
).
Diantara
tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri anak didik dan
ini mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Diantara
akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai guru, bersikap
adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang, berwibawa,
gembira, bersifat manusiawi, bekerjasama dengan guru-guru lain, bekerjasama
dengan masysrakat dan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya.
Ditegaskan
lagi oleh H.M.Arifin yang dikatakan bahwa syarat guru agama menurut islam
adalah sebagai berikut :
1.
Ia orang beragama.
2.
Mampu bertanggung jawab atas
kesejahteraan agama.
3.
Ia memiliki panggilan hati
nurani.
Daftar Rujukan :
Prof. DR
Ramayulis 2010 metodologi pendidikan agama islam Cetakan ke-7 Kalam Mulya
http://id.shvoong.com/social-sociences/counseling/2173807-prinsip-prinsip-pelaksanaan-pembelajaran-pai/
4.
Rencana
pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata
Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kelas /
Semester :
VII ( tujuh ) / II (
Dua )
Satuan
Pendidikan :
SMP Negeri .................
Waktu :
2 x 40 menit
A. Standar
Kompetensi
·
Memahami perkembangan
islam di indonesia.
B. Kompetensi
Dasar
·
Menceritakan sejarah
masuknya islam di nusantara melaui perdagangan, sosial dan pengajaran.
C. Indikator
·
Siswa dapat mengetahui
proses penyebaran islam di nusantara melalui jalur perdagangan.
·
Siswa dapat mengetahui
proses penyebaran islam di nusantara melalui hubungan sosial.
·
Siswa dapat mengetahui
proses penyebaran islam di nusantara melalui pengajaran.
·
Siswa dapat mengetahui
tokoh-tokoh penyebar agama islam di nusantara.
·
Siswa dapat mengetahui
cara dan benda yang di gunakan dalam menyebarkan agama islam di nusantara.
D. Tujuan
Pembelajaran
·
Siswa dapat menceritakan,
menyebutkan tokoh-tokoh serta cara dan benda yang digunakan dalam penyebaran
islam dinusantara melaui perdagangan, sosial dan pengajaran.
E. Materi
Essensial
·
Proses penyebaran islam
melalui perdagangan, sosial dan pengajaran.
·
Tokoh-tokoh yang berperan
dalam penyebaran islam di nusantara.
·
Cara dan benda yang
digunakan dalam penyebaran islam di nusantara.
F. Sumber dan
Media Belajar
1. Sumber Belajar
·
Buku
PAI kelas VII.
·
Buku sejarah islam kelas
VII.
·
Buku-buku sejarah islam
lain.
2. Media Pembelajaran
·
CD tentang penyebaran
islam di nusantara.
·
Alat elektronik lain yang
relevan.
G. Rincian
Kegiatan Pembelajaran Siswa
1. Kegiatan Pendahuluan :
·
Menerangkan pentingnya
mengetahui sejarah penyebaran islam.
·
Menonton CD tentang
penyebaran islam di nusantara.
2. Kegitaan Inti :
·
Guru menjelaskan langkah
pembelajaran model group.
·
Guru mengintruksikan
siswa membentuk kelompok menjadi 3 kelompok.
·
Guru memenggil
koordinator tiap kelompok untuk diberikan tugas dengan materi yang berbeda
dengan kelompok yang lainnya.
·
Masing-masing kelompok
membahas materi yang sudah diberikan secara kooperatif.
·
Selesai diskusi, tiap
kelompok menceritakan dan memperagakan secara singkat sejarah penyebaran islam
sesuai materi pembelajaran yang telah diberikan.
·
Guru memberikan
penjelasan secara singkat tentang materi yang baru dibahas.
·
Siswa dengan bimbingan
guru membuat kesimpulan.
3. Kegiatan Penutup :
·
Memberikan kesempatan
siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang di pahami.
·
Menyampaikan informasi
pertemuan yang akan datang dan menugaskan siswa mempelajari materi yang baru.
H. Penilaian
1. Tes lisan ; tanya jawab saat pelaksanaan
pembelajaran.
2. Tes perbuatan / kinerja.
Bandung, 25 juli 2011
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri Guru Pendidikan Agama Islam,
(...................................) (....................................)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar