Minggu, 06 November 2011

MATERI PAI ( TAKE HOME )


TUGAS UAS TAKE HOME
NAMA                            : IBRAHIM HASANUDIN
JURUSAN                       : TARBIYAH / PAI
MATA KULIAH              : Materi PAI
DOSEN                           : BUDIE AGUNG, S.PD.I

1.      Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan agama islam ?
2.      Sebutkan & jelaskan beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih metode mengajar ?
3.      Sebutkan dan jelaskan syarat-sysrat seorang guru agama ?
4.      Buatlah desain rencana pelaksanaan pembelajaran  (RPP) dengan mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar berikut ini :
Standar kompetensi :
1.      Memahami perkembangan islam di indonesia.
Kompetensi dasar :
1.1  menceritakan sejarah masuknya islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial dan pengajaran ?

JAWABAN :
1.        Prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendidikan agama islam :
Wina sanjaya berpendapat bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran yang kompetitip terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran tersebut, yaitu :
a)      Berpusat pada siswa,
Pada dasarnya belajar itu berwujud mengalami, memberi reaksi dan melakukan. Prinsip ini seseorang belajar melalui reaksi atau melalui kegiatan mandiri yang merupakan landasan dari semua pembelajaran. Intinya kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa sehingga memberikan peluang bagi siswa untuk belajar bernalar, berfikir cepat, mengembangkan kemampuan dan memotivasi siswa agar terus belajar.
b)      Belajar dengan melakukan,
Maksudnya, kegiatan belajar mengajar harus didasarkan atas teori dan praktek yang terpadu dengan baik, yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran tersebut. Karena ilmu tanpa amal ( praktek ) seperti kayu tanpa buah.
c)      Mengembangkan kemampuan sosial,
Tujuan pembelajaran agama islam adalah agar para siswa dapat berinterakasi di lingkungan sosial dengan menerapkan nilai-nilai keagamaan. Olehkarenanya pembelajaran PAI harus lebih inovatif, Salah satu upayanya yaitu dengan menggunakan pendekatan kotruktivis.
Pembelajaran melalui pendekatan kontruktivis pada intinya adalah bahwa pengetahuan yang didapat oleh peserta didik tidak diberikan begitu saja secara mentah-mentah oleh lingkungan, tetapi siswa sendirilah yang membangun atau mengkonstruk pengetahuan itu dari semua informasi yang masuk atau ada dilingkungan belajarnya. Sehingga siswa sendirilah yang sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan sosialnya.
d)      Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah,
e)      Mengembangkan keterampilan mengembangkan masalah,
Masalah adalah sesuatu yang bukan untuk kita dihindari tapi untuk dipecahkan. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran haruslah di selingi dengan sebuah masalah yang mengharuskan siswa untuk berfikir lebih keras. Selain melatih siswa untuk mengembangkan suatu masalah menjadi ilmu pengetahun, juga memberikan alasan kepada siswa untuk mencari informasi tidak hanya dari satu sumber saja.
f)       Mengembangkan kreatifitas siswa,
Dalam kegiatan belajar mengajar janganlah dengan hanya beorientasi pada guru (teacher centered), karena akan menghambat siswa untuk berkembang. Dan jangan bersifat otoriter tapi lebih bersifat  kesepakan, hal ini akan memberi kesempatan siswa-siswi kreatif untuk mengembangkan kreatifitasnya.
g)      Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi,
Di zaman sekarang IPTEK sudah berkembang dengan sangat pesat, sehingga memudahkan siswa untuk mencari informasi dan bertukar informasi, dalam kegitan pembelajaran juga pendidik haruslah sesekali memberikan siswa tugas yang mengharuskan siswa menggunakan IPTEK (semisal internet ), tapi dengan adanya pengarahan terlebih dahulu. Sehingga secara tidak langsung melatih siswa untuk mengenal dan mengetahui opersional IPTEK itu sendiri.
h)      Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik,
Kemajuan suatu bangsa tergantung pada bangsanya itu sendiri, sehingga pendidikan sejak dini sangatlah penting, terutama menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan pembelajaran diluar PAI, karena dapat membentuk manusia yang taat kepada hukum ALLOH SWT dan hukum yang diterapkan oleh negara.
i)        Belajar sepanjang hayat.
Banyak hadist yang menerangkan tentang pentingnya mencari ilmu, termasuk hadist yang berbunyi “carilah ilmu dari lahir hingga liang lahat” dalam prinsip ini belajar itu tidak dibatasi ruang dan waktu. Bukan hanya dilakukan diruang-ruang kelas akan tetapi, Anymhere and anytime kita harus terus belajar sampai ajal menjemput.

2.        Faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam memilih metode mengajar antara lain :
a)   Tujuan yang ingin dicapai.
Yang dimaksud dengan tujuan yang ingin dicapai ialah tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa. Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan di capai siswa adalah faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemiliham metode mengajar.
Ada beberapa tingkatan dalam tujuan pembelajaran, tujuan yang paling tinggi yaitu Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN ), kemudian dijabarkan pada Tujuan Satuan Pendidikan (institusional), tujuan bidang studi / mata pelajaran, tujuan pambelajaran (instruksional). Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Adapun tujuan pembelajaran menurut Taxonomy Bloom antara lain :
o   Kognitif
-       Penetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui atau untuk mengingat sesuatu.
-       Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menerjemahkan, memahami sesuatu dan seterusnya.
-       Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan atau menggunakan teori atau rumus.
-       Analisis, lebih menekankan pada kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan, mengidentifikasi da seterusnya.
-       Sintesis, lebih menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokan, menyusun, membuat rencana program, dan seterusnya.
-       Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.
o   Afektif
-       Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka atau kemampuan menerima.
-       Partisifasi, lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan dan kerelaan hati.
-       Penilaian dan penentuan sikap, lebih menekankan pada menentukan sikap.
-       Organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai sbagai pedoman hidup.
-       Pembentukan pola hidup, lebih menekankan pada penghayatan dan pegangan hidup.
o   Psikomotor
-          Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat pada sesuatuhal.
-          Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.
-          Gerakan terbimbing, kemampuan dalam menirun pekerjaan yang lain/meniru contoh.
-          Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola.
-          Gerakan kompleks, keterampilan yang lincah, cepat, dan lancar.
-          Penyesuaian, keterampilan dalam mengubah dan mengatur kembali.
-          Kreativitas, kemampuan dalam menciptakan pola baru.
b)   Faktor siswa ( peserta didik ).
Siswa merupakan subjek ajar yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, setiap siswa mempunyai keragaman masing-masing. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam faktor siswa diantaranya usia, latar belakang, potensi-potensinya, kemampuan dan motivasi. Hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Disamping itu jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sangat besar pengaruhnya dalam pemilihan metode mengajar.
c)    Faktor guru
Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas mendorong membimbing dan memberi fasilitas bagi siswa untuk mencapai keberhasilan dalam pengajaran. Salah satu faktor untuk mencapai keberhasilan pengajaran adalah :
o   guru harus dapat menerapkan suatu cara untuk tecapainya tujuan tersebut.
o   Guru dituntut untuk dapat menerapkan berbagai metode, baik secara tunggal maupun secara variasi, dengan berpedoman terhadap tujuan yang ingin dicapai.
o   Guru harus dapat memahami dan mengerti kebaikan dan kelemahan stiap metode pengajaran, karena suatu metode yang baik bagi seorang guru, belum tentu baik untuk guru yang lain di dalam menyampaikan materi suatu pelajaran.
d)   Sifat materi yang ingin disampaikan/karakteristik bahan pelajaran.
Ada beberapa aspek yang terdapat dari materi pelajaran antara lain :
o    Aspek konsep ( concept )
Merupan substansi isi pelajaran yang berhubungan dengan pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan sesuatu. Artinya, guru akan memilih metode mana yang dianggap sesuai jika akan mengajarkan tentang konsep, begitu juga aspek yang lainnya.
o    Aspek fakta ( fact ).
Merupakan substansi isi pelajaran yg  berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang lalu.
o    Aspek prinsip ( principle ).
Merupakan subtansi isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hukum, ketentuan, dan prosedur yang harus ditempuh.
o    Aspek proses ( process ).
Merupakan subtansi mata pelajaran tang berhubungan dengan rangkaian kegiatan, rangkaian peristiwa dan rangkaian tindakan.
o    Aspek nilai ( value ).
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan aspek prilaku yang baik dan buruk, benar dan salah dan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi orang banyak.
o    Aspek keterampilan intelektual (intellectual skills ).
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan menyelesaikan permasalahan, berfikir sistematis, berpikir logis, berfikir taktis, berfikir kritis, berfikir inovatif dan berfikir ilmiah.
o    Aspek keterampilan psikomotor ( psychomotor skills ).
Merupakan substansi materi pelajaran yang berhubungan dengan pembentukan kemampuan fisik.



e)   Waktu yang digunakan.
Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mngajar yang dianggap relatif banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri. Penggunaan metode ini kurang tepat jika digunakan dalam mata pelajaran yang alokasi waktunya relatf singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dalam pembentukan kemampuan siswa.
f)     Fasilitas, Media dan Sumber Belajar.
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya ketersediaan fasilitas, media dan sumber belajar.
o  Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar yang beragam jika disekiolahnya tidak ada fasilitas dan alat belajar yang lengkap.
o  Media pesan lisan ( bahasa ) harus dipahami siswa sehingga tidak menimbulkan verbalisme. Pemberdayaan dan bahasa yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa.

3.        Syarat-syarat menjadi seorang guru agama antara lain :
a)   Beriman dan bertaqwa kepada ALLOH SWT.
Sesuai tujuan pendidikan agama islam, guru tidak mungkin mendidik siswa agar beriman  dan betqwa kepada ALLOH SWT, jika ia sendiri tidak bertaqwa kepada-NYA. Sebab guru merupakan teladan bagi para siswa-siswanya. Sejauhmana seorang guru mampu memberi teladan yang baik kepada semua siswanya, maka sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan mulia.
b)   Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.
Guru sebagai sebagai tenaga pengajar harus memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, yaitu disamping harus mengetahui materi ilmu yang akan diajarkan, juga dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar, menguasai metode mengajar dan hal-hal lain yang dapat menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
c)    Berijazah pendidikan formal.
Ijazah bukan hanya secarik kertas, tetapi suatu bukti bahwa pemiliknya telah mempunyai pengetahuan dan kesanggupan tertentu yang diperlukan untuk suatu jabatan. Gurupun harus mempunyai ijazah agar ia diperbolehkan mengajar. Seorang guru harus memilki pengetahuan yang luas, dimana pengetahuan itu nantinya dapat diajarkan kepada muridnya. Semakin tinggi pendidikan dan ilmu yang guru punya, maka makin tinggi dan baik  pula tingkat keberhasilan dalam memberkan pengajaran.
d)   Sehat jasmani dan rohani.
Kesehatan jasmani kerapkali dijadikan salah satu syarat bagi mereka yang melamar untuk menjadi seorang guru. Guru yang mengidap penyakit menular umpamanya sangat membahayakan anak didiknya. Disamping itu guru yang berpenyakit tidak akan bergairah mengajar serta kerapkali terpaksa absent dan tentunya akan mengganggu kegiatan belajar mengajar. Ingat pada semboyan “ Mens sana in corpore sano “ yang artinya dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
e)   Seorang yang sudah dewasa.
Seorang pendidik haruslah seorang dewasa, dalam islam kedewasaan itu disebut aqil balig atau mukallaf. Seorang yang dewasa pasti bisa memilah dan memilih mana yang pantas atau tidak diajarkan kepada anak didiknya, memberi arahan dengan bijak, menjadi suri tauladan yang baik dan bersabar dalam hal pendidikan khususnya.
f)     Berkelakuan baik ( berakhlak mulia ).
Diantara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak yang mulia pada diri anak didik dan ini mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula. Diantara akhlak mulia guru tersebut adalah mencintai jabatannya sebagai guru, bersikap adil terhadap semua anak didiknya, berlaku sabar dan tenang, berwibawa, gembira, bersifat manusiawi, bekerjasama dengan guru-guru lain, bekerjasama dengan masysrakat dan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi anak didiknya.
Ditegaskan lagi oleh H.M.Arifin yang dikatakan bahwa syarat guru agama menurut islam adalah sebagai berikut :
1.      Ia orang beragama.
2.      Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama.
3.      Ia memiliki panggilan hati nurani.

Daftar Rujukan :

Prof. DR Ramayulis 2010 metodologi pendidikan agama islam Cetakan ke-7  Kalam Mulya
http://id.shvoong.com/social-sociences/counseling/2173807-prinsip-prinsip-pelaksanaan-pembelajaran-pai/

4.        Rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran         : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kelas / Semester       : VII ( tujuh ) / II ( Dua )
Satuan Pendidikan   : SMP Negeri .................
Waktu                        : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi
·         Memahami perkembangan islam di indonesia.
B. Kompetensi Dasar
·         Menceritakan sejarah masuknya islam di nusantara melaui perdagangan, sosial dan pengajaran.
C. Indikator
·         Siswa dapat mengetahui proses penyebaran islam di nusantara melalui jalur perdagangan.
·         Siswa dapat mengetahui proses penyebaran islam di nusantara melalui hubungan sosial.
·         Siswa dapat mengetahui proses penyebaran islam di nusantara melalui pengajaran.
·         Siswa dapat mengetahui tokoh-tokoh penyebar agama islam di nusantara.
·         Siswa dapat mengetahui cara dan benda yang di gunakan dalam menyebarkan agama islam di nusantara.
D. Tujuan Pembelajaran
·         Siswa dapat menceritakan, menyebutkan tokoh-tokoh serta cara dan benda yang digunakan dalam penyebaran islam dinusantara melaui perdagangan, sosial dan pengajaran.
E. Materi Essensial
·         Proses penyebaran islam melalui perdagangan, sosial dan pengajaran.
·         Tokoh-tokoh yang berperan dalam penyebaran islam di nusantara.
·         Cara dan benda yang digunakan dalam penyebaran islam di nusantara.
F. Sumber dan Media Belajar
1. Sumber Belajar
·         Buku PAI kelas VII.
·         Buku sejarah islam kelas VII.
·         Buku-buku sejarah islam lain.
2. Media Pembelajaran
·         CD tentang penyebaran islam di nusantara.
·         Alat elektronik lain yang relevan.
G. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
1. Kegiatan Pendahuluan :
·         Menerangkan pentingnya mengetahui sejarah penyebaran islam.
·         Menonton CD tentang penyebaran islam di nusantara.
2. Kegitaan Inti :
·         Guru menjelaskan langkah pembelajaran model group.
·         Guru mengintruksikan siswa membentuk kelompok menjadi 3 kelompok.
·         Guru memenggil koordinator tiap kelompok untuk diberikan tugas dengan materi yang berbeda dengan kelompok yang lainnya.
·         Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah diberikan secara kooperatif.
·         Selesai diskusi, tiap kelompok menceritakan dan memperagakan secara singkat sejarah penyebaran islam sesuai materi pembelajaran yang telah diberikan.
·         Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang materi yang baru dibahas.
·         Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan.
3. Kegiatan Penutup :
·         Memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang di pahami.
·         Menyampaikan informasi pertemuan yang akan datang dan menugaskan siswa mempelajari materi yang baru.
H. Penilaian
1. Tes lisan ; tanya jawab saat pelaksanaan pembelajaran.
2. Tes perbuatan / kinerja.




Bandung, 25 juli 2011

Mengetahui,

                       Kepala SMP Negeri                                                 Guru Pendidikan Agama Islam,



                 (...................................)                                                        (....................................)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar