Sabtu, 19 Januari 2013

MENUMBUHKAN KREATIFITAS GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN



MENUMBUHKAN KREATIFITAS GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN
kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
Pengertian kreativitas juga sudah banyak dikemukakan oleh para ahli berdasarkan pandangan yang berbeda-beda antara lain :
v  Menurut National Advisory Committees UK (1999), bahwa kreativitas memiliki empat karakteristik, yaitu:
1)      berfikir dan bertindak secara imajinatif,
2)      seluruh aktivitas imajinatif itu memiliki tujuan yang jelas;
3)      melalui suatu proses yang dapat melahirkan sesuatu yang orisinal;
4)      hasilnya harus dapat memberikan nilai tambah.

v  Menurut Utami Munandar (1992: 47) menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas.
Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
Kedua, kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanaannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.
Ketiga secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.
v  Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991:189), kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada. Bila konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guru yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru.

v  Menurut Moreno dalam Slameto (2003: 146) yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai.
Ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif (Aptitude).
1) Keterampilan berpikir lancar yaitu:
a)      mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan,
b)      memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal,
c)       selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.



2) Keterampilan berpikir luwes (Fleksibel) yaitu:
a)      menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi,
b)      dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda,
c)      mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda,
d)      mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
3) Keterampilan berpikir rasional yaitu:
a)      mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik,
b)      memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri,
c)       mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
4) Keterampilan memperinci atau mengolaborasi yaitu:
a)      mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk,:
b)      menambahkan atau memperinci detil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.
5) Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu:
a)      menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana,
b)      mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka,
c)       tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.

Sund dalam Slameto menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar;
b. Besikap terbuka terhadap pengalaman baru;
c. Panjang akal;
d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti;
e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit;
f. Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan;
g. Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas;
h. Berpikir fleksibel;
i. Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak;
j. Kemampuan membuat analisis dan sitesis;
k. Memiliki semangat bertanya serta meneliti;
l. Memiliki daya abstraksi yang cukup baik;
m. Memililki latar belakang membaca yang cukup luas.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
1)      Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas.
2)      Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi.
3)      Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
4)      Perbedaan status yang tidak terlalu tajam di antara personel sekolah sehingga memungkinkan terjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis.
5)      Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diri dan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.
6)      Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
7)      Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagian dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar.

Syarat-syarat untuk menjadi guru yang kreatif
sebagaimana yang dikemukakan oleh munandar (1985:67) syarat untuk menjadi guru kreatif yaitu :
1)      profesional, yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai berbagai teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan kreatif mencari berbagai cara, mempunyai kemampuan mengelola kegiatan belajar secara individual dan kelompok, disamping secara klasikal, mengutamakan standar prestasi yang tinggi dalam setiap kesempatan, menguasai berbagai teknik dan model penelitian.
2)      memiliki kepribadian, antara lain : bersikap terbuka terhadap hal-hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian, mempunyai sifat toleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersikap ingin tahu.
3)      menjalin hubungan sosial, antara lain : suka dan pandai bergaul dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan memahami anak tersebut, dapat menyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampu memahami dengan cepat tingkah laku orang lain.

Manfaat Produk Kreativitas Guru dalam Pendidikan
-          Kreativitas guru berguna bagi peningkatan minat siswa terhadap mata pelajaran.
Produk kreativitas guru diharapkan akan memberikan situasi yang nyata pada proses pembelajaran. Selama ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan verbalisme yang tinggi pada hal-hal yang abstrak. Verbalisme adalah hal sangat sulit sekali dan membosankan bagi siswa jika terus menerus dipacu di sekolah. Penerapan produk kreativitas guru misalnya berupa instrumen yang mampu mengajak siswa belajar ke dunia nyata melalui visualisasi akan mampu menurunkan rasa bosan siswa dan meningkatkan minatnya pada mata pelajaran.

-          Kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh.
Hasil inovasi berupa instrumen bantu pendidikan akan memberikan data atau informasi yang utuh, hal ini terlihat pada aktifnya indera siswa, baik indera penglihatan, pendengaran dan penciuman, sehingga siswa seakan-akan menemui situasi yang seperti aslinya. Produk kreativitas guru akan melengkapi gambaran abstrak yang sebelumnya dipahami siswa dan membetulkan pemahaman yang salah mengenai informasi yang didapatkan dari teks. Pada kasus penerapan produk kreativitas guru pada laboratorium, dengan memanipulasi objek dan situasi penelitian sedemikian rupa, maka objek dan situsi tersebut seakan-akan sesuai dengan fenomena-fenomena yang dipelajari oleh siswa.

-          Kreativitas guru berguna dalam merangsang siswa untuk lebih berpikir secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang menjadi objek kajian dalam belajar.
Produk kreativitas guru sangat penting dalam pengembangan kerangka berpikir ilmiah berupa langkah rasional, sistematik, dan konsisten. Hasil-hasil kreativitas guru akan merangsang siswa untuk membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, observasi data, pengolahan data serta perumusan hipotesis. Kegiatan tersebut tidak  hanya memperkuat ingatan terhadap informasi yang diserap, tetapi juga berfungsi sebagai pembentukan unsur kognitif yang menyangkut jenjang pemahaman.




-          Produk kreativitas guru akan merangsang kreativitas siswa.
Kreativitas guru dapat digunakan secara mandiri oleh siswa, dimana siswa dapat mengembangkan kreativitasnya serta imajinasi dan daya nalarnya dalam memahami materi yang diajarkan. Siswa akan memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dan keunikan dalam berpikir.

Pemanfaatan Komputer sebagai Wahana Pendukung Kreativitas
Komputer dewasa ini telah dilengkapi dengan kemampuan yang tak tertandingi oleh peralatan lain, baik dari segi kecepatan maupun keluwesan penggunaannya. Dalam kaitannyan dengan peningkatan mutu pendidikan, tidak salah jika komputer menjadi pilihan tepat sebagai media pembelajaran. Salah satu mata pelajaran yang dapat dibantu dengan berbagai fasilitas di dalam komputer adalah matematika dan IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) atau yang lebih akrab disebut dengan MIPA. Mata pelajaran matematikan dan IPA adalah mata pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga selama ini ditakuti siswa sekolah, padahal mata pelajaran matematika dan IPA adalah ilmu dasar yang mutlak harus dikuasai sebagai langkah awal dalam meletakkan landasan penguasaan teknologi. Konsep MIPA tidak mungkin dapat dikuasai hanya dengan membaca buku ataupun menghafal rumus-rumus saja.
Disamping cara ini sangat memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, cara-cara seperti ini dapat menyebabkan berbagai macam miskonsepsi. Oleh karena itu untuk mengatasi persoalan tersebut, siswa harus dibawa sedekat mungkin dengan peristiwa alam, misalnya dengan metode eksperimental atau metode demonstrasi. Dalam hal ini, komputer menjadi media yang cocok untuk menunjang cara pengajaran seperti itu. Hal ini dikarenakan komputer memiliki beberapa karakteristik, antara lain :
  1. Komputer dapat digunakan dimana saja dan kapan saja
  2. Dapat dipakai dalam proses belajar mengajar baik secara klasikal maupun individual
  3. Mudah dan murah pembuatannya
  4. Komputer dapat memvisualisasikan fenomena alam seperti proses aslinya
  5. Komputer mampu melakukan simulasi, perhitungan data untuk digunakan kapan saja.

Secara spesifik, penggunaan komputer sebagai media bantu pendukung pembelajaran yang kreatif, memiliki beberapa tujuan antara lain :
  1. Pelajar lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan. Kemampuan siswa dalam hal aplikasi, analisis dan sintesis dapat terus dibina.
  2. Pelajar lebih berminat dan giat mempelajari mata pelajaran
  3. Mengurangi terjadinya salah konsep dan verbalisasi, misalnya menghafal
  4. Memotivasi guru untuk mengembangkan pengetahuan dan profesinya
Namun, meskipun banyak keuntungan yang bisa diperoleh, upaya komputerisasi media pendidikan benyak menemui hambatan. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya guru yang mau dan mampu menyusun sebuah aplikasi presentasi atau program pembelajaran. Selain itu sedikitnya pengetahuan guru tentang pemrograman dan kurang tersedianya perangkat lunak pembelajaran juga menjadi kendala yang perlu segera diatasi. Pada dasarnya, banyak guru yang telah mampu mengoperasionalkan komputer. Namun patut disayangkan penggunaan komputer masih sebatas sebagai sarana bantu administratif dan bukan untuk keperluan belajar yang menjadi tugas utamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar