RESUME
|
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
|
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah FILSAFAT ILMU
|
Yang dibina oleh Aan Aliyudin, M. Ag.
|
Oleh :
Ø
IBRAHIM HASANUDIN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2013
|
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan yang telah memberikan segala
karunia dan nikmat kepada hamba-Nya sehingga hamba-Nya harus tunduk dan
menyembah-Nya dengan penuh ketaatan. Seuntai kalimat syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat
dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan “ Resume Buku Filsafat Pendidikan Islam- Drs.
Ahmad D Marimba “ yang
sangat sederhana ini.
Shalawat dan
salam keberkahan semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW, kepada
keluarganya para sahabatnya hingga sampai kepada kita sebagai umatnya.
Selanjutnya, Maksud dan tujuan makalah ini tidak lain untuk memenuhi
dari sekian kewajiban mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam serta bentuk
tanggung jawab pada tugas yang diberikan.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, dimana penulispun sadar
bahwasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tak luput dari kesalahan dan
kekurangan sedangkan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, hingga dalam
penulisan dan penyusunannya pun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa
penulis terapkan nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan
penulis dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat
memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pmbaca, dan bagi seluruh
mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam YAPATA Al- Jawami Bandung.
Amien
Yaa Robbal ‘Alamien.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
A.
Identitas Buku
B.
Judul Buku : PENGANTAR FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
C.
Penulis : Drs. Ahmad D Marimba
D.
Penerbit
: PT.
Al-ma’arif Bandung
E.
Alamat : Jl. Tamblong 48-50.
F.
Banyak Halaman : 160 Halaman
G.
Catakan Ke
:
7, Tahun 1987
1.
Pengantar Isi Buku
Buku
kecil ini bernama “ Pengantar Filsafat Pendidikan islam “ dengan
membaca namanya saja dapatlah kita membayangkan atau menduga duga apa apa saja
yang dapat kita jumpai dalam buku ini.
A.
Sebagai pengantar, buku ini belum sampai menguraikan secara
mendalam dan luas tentang pokok ( subjek ) karangan yang diantaranya yaitu
Filsafat Pendidikan Islam. Kalau uraian secara mendalam dan luas yang kita
harapkan maka akan kuranglah kepuasan yang kita peroleh dari buku ini, karena
itu memang bukan tugasnya.
B.
Filsafat pendidikan islam, terdiri atas perkataan Filsafat,
Pendidikan dan Islam. Namun demikian ketiga tiganya tidaklah berdiri sendiri
melainkan mempunyai hubungan yang sangat erat
C.
Dalam Bab pertama kita akan menjumpai tentang, apa itu Filsafat,
arti tentang pendidikan dan arti tentang islam, maksud dari bab pertama ini
untuk menyampaikan pengertian penulis kepada pembaca agar kata kata itu dalam
bab selanjutnya tidak diartikan simpang siur.
D.
Pandangan rekan rekan para ahli mengenai pokok karangan ini baik
sebagai keseluruhan maupun mengenai bagian bagian dirinya, mungkin berbeda
dengan kita-kita.
2.
Ringkasan Isi Buku
BAB
I
ARTI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT
A.
Sikap Manusia Terhadap Filsafat
Ada
segolongan kalau mendengar kata Filsafat atau membaca kata itu dalam buku lalu
terbayang dihadapannya sesuatu yang ruwert dan sulit. Ada juga golongan yang
mengartikan bahwa berfilsafat adalah suatu perbuatan yang tidak ada gunanyaakan
membuang waktu saja. Ada juga yang berpendapat kalau berfilsafat berarti main
api akan membahayakan kita.
B.
Apakah yang disebut Filsafat ?
Pertanyaan
ini akan lebih baik kalau dikalimatkan
menjadi, apa itu berfilsafat ?
Secara
populer dapat kita kataka bahwa berfilsafat itu berfikir; memecahkan suatu
masalah; mencari jawaban tentang sesuatu dengan berfikir; lebih jauh lagi
sedikit, berfilsafat ialah berfikir mencari kebenaran.
Salah
satu uraian tentang sumber filsafat yang dapat menimbulkan salah faham ialah
bahwa berfilsafat itu mulai karena adanya kesangsian, tidak heran kalau dalam
kalangan orang- orang yang beragama lebih lagi jika orang tersebut kurang
berminat untuk mendalami pengertian filsafat itu, atau jika orang tersebut
mudah berprasangka, akan anggapan bahwa berfilsafat itu tidak boleh karena
melanggar hukum hukum agama.
PENDIDIKAN ISLAM
Apakah Pendidikan itu ?
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh
sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
Dalam
pendidikian terdapat unsur – unsur berikut :
A.
Usaha ( Kegiatan ); usaha itu bersifat bimbingan ( piminan atau
pertolongan ) dan dilakukan secara sadar.
B.
Ada pendidik, atau pembimbing atau penolong.
C.
Ada yang dididik atau siterdidik.
D.
Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan.
E.
Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan.
Maksud membimbing disini bahwa seorang pendidik harus membimbing
atau mendidik siterdidik sampai mereka
tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
Sekarang
timbullah pertanyaan lebih lanjut, jika demikian. Setelah anak menjadi dewasa,
selesaikah sudah pendidikan itu ?
Bahwa
kalau kedewasaan tercapai selesailah pendidikan itu dapat dibenarkan
separuhnya. Telah selesailah pendidikan atara orang dewasa dengan sianak.
Tetapi pendidikan ( bimbingan ) belum selesai seluruhnya, kedewasaan bukan
berarti sma dengan tujuan akhir pendidikan yaitu kepribadian yang utama, untuk
mencapai kepribadian yang utama itu perlu tenaga tenaga kepribadian yang lebih
dulu berkembang.
Perunungan
perunungan mengenai apa sesungguhnya pendidikan islam itu bagaimana usaha usaha
pendidikan dilaksanakan agar berhasil sesuai dengan hukum hukum islam, inilah
yang dimaksud dengan Filsafat Pendidikan Isam. Perunungn perunungan (
pemikiran- pemikiran ) ini, atau
filsafat ini akan dapat menuntun para pendidik dalam usahanya secara sadar
membimbing anak anaknya menjadi penganut penganut islam yang sejati.
3.
FILSAFAT PENDIDIKAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA
ISLAM
A.
Filsafat Pendidikan dan Praktek Pendidikan ?
A.
Apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan istilah mendidik ?
B.
Siapa-siapa saja yang
dapat disebut siterdidik, siapa siapa pendidik; mengapa ? disebut siterdidik
dan yang lain disebut pendidik ?
C.
Bagaimana hubungan pendidik
dan siterdidik ?
D.
Apa yang diusahakan siterdidik dan pendidik ?
E.
Bagaimana tanggung jawab kedua belah pihak ?
F.
Dalam bidang apakah terletaknya tanggungjawab itu, dan apakah yang
mendasarinya ? kemanakah nusaha usaha pendidikan itu diarahkan, dsb ?
Hasil-hasil pemikiran
ini akan membawa kita kepada tersusunnya suatu teori pendidikan.
Hasil dari suatu rethinking ( perenungan
kembali ) ialah suatu reorganisasi (penyusunan kembali) dari suatu teori atau
mungkin hanya penambahan atau mungkin hanya penambahan atau penyempurnaan atau
disusun kembali dijadikan dasar pegangan
selanjutnya bagi pelaksanaan (praktek) pendidikan. Demikianlah lingkaran hubungan timbal balik antara filsafat, teori
dan praktek pendidikan setiap filsafat pendidikan yang keluar dari lingkaran
ini akan menjadi kuno ( out of date )
Filsafat
Pendidikan Islam tidak boleh demikian, karena jika demikian filsafat itu akan
menyimpang dari sumbernya sendiri yaitu hukum hukum islam yang tidak pernah out
of date melainkan tetap benar sepanjang zaman.
B.
Usaha Pendidikan dan Perkembangan Agama Islam.
Seorang
Islam dalam arti kata yang sesungguhnya, bukan hanya mengandung arti menganut
agama (hukum hukum ) Islam dan melaksanakannya dalam perkehidupannya sendiri,
melainkan lebih dari itu. Didalamnya terkandung pula pengertian, bahwa ia harus
merasa berkewajiban untuk menyampaikan hukum hukum Islam kepada anak anaknya
kepada keluarganya bahkan kepada siapa saja. Tegasnya kepadanya terpikul pula
satu tugas suci untuk menyiarkan ajaran ajaran agama kepada orang lain. Ia
adalah pelaksana yang taat.
Filsafat Pendidikan menjadi pegangan pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan
pendidikan menghasilkan generasi generasi baru ini mengembangkan pula usaha
usaha pendidikan dan mungkin mengadakan penyempurnaan atau penyusunan kembali
filsafat yang mendasari usha usaha penidikan itu sehingga membawa hasil yang
lebih besar. Demikianlah
seterusnya perkembangan Agama Islam sampai Akhir Zaman.
BAB
II
Aspek
Aspek Pendidikan Islam
SITERDIDIK,
PENDIDIK DAN PERANAN MASING MASING
A.
Siterdidik
Dalam proses pendidikan kedudukan sebagai siterdidik bukanlah
sesuatu yang tidak penting. Seseorang yang masih belum dewasa misalnya,
mengandung banyak sekali kemungkinan kemungkinan untuk berkembang baik jasmani
maupun rohani.
Disamping itu ia mempunyai banyak kebutuhan seperti makan, minum, dan pakaian.
Selain itu sianak juga memerlukan kebutuha rohani seperti berupa
ilmu pengetahuan duniawi dan keagamaan.
A.
Pandangan Pandangan Pendidik
Anak tidak akan sampai kepada pengenalan nilai nilai
kemasyarakatan, kesusilaan dan keagamaan. Kemungkinan untuk mengenali nilai
nilai memang ada tetapi tanpa bimbingan yang tertentu, tujuan pendidikan,
terutama pendidikan agama tidak akan tercapai.
B.
Pendidikan dan Tugasnya.
Apakah tugas seorang pendidik ?
Beberapa tugas pendidik
antara lain : mmembimbing siterdidik, mencari pengenalan terhadap siterdidik,
dan menciptaka sesuatu untuk pendidikan.
Memang tugas pendidik tidaklah mudah, bahwa peranan pendidik
memegang peranan yang sangat penting, dalam proses pendidikan, tidak dapat
disangkal lagi.
Oleh karena itu tugas seorang pendidik sangatlah berat tapi
disamping itu tugasnya sangat luhur ( mulia
)
DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
A.
Dasar dasar Pendidikan
Apakah dasar pendidikan islam ?
Firman Alloh SWT, dan As Sunah, Kalau Pendidikan diibaratkan
bangunan, maka isi Qur’an dan Haditslah yang menjadi pundamennya.
Suatu usaha pendidikan Islam perlu adanya
suatu filsafat pendidikan islam yang didasarkan kepada hukum islam ( Al Qur’ah dan Hadits ); berdasarkan
filsafat mana nanti disusun suatu teori pendidikan yang selanjutnya menuntun
usaha pendidikan islam tersebut. Adalah
merupakan salah satu tugas bagi para ahli pendidikan Islam dan para Alim Ulama
untuk menyusun suatu filsafat pendidikan yang cukup lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Justru panggilan tugas itu pulalah buku kecil sederhana ini kita sajikan sekedar sebagai pengantar kearah tersusunnya
filsafat pendidikan yang diidam idamkan itu.
B.
Tujuan Pendidikan
FUNGSI
DAN JENIS TUJUAN PENDIDIKAN
A.
Usaha mengalami permulaan dan mengalami pula akhiran.
B.
Adanya antisifasi kedepan.
C.
Tujuan dapat pula merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan
tujuan lain
D.
Membatasi ruang gerak usaha dan mempengaruhi dinamik dari usaha
itu.
Apakah
tujuan akhir dari Pendidikan Islam ?
Tujuan
akhir pendidikan islam adalah identik dengan tujuan hidup setiap orang muslim,
yakni untuk menjadi hamba Alloh, kepercayaan dan penyerahan diri kepada-Nya.
ALAT-ALAT DAN BADAN-BADAN PENDIDIKAN
A.
Alat alat pendidikan
JENIS ALAT
MENURUT FUNGSINYA :
Yang disebut
alat adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.
A.
Alat sebagai pelengkap.
B.
Alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan.
C.
Alat sebagai Tujuan.
D.
Alat alat yang memberi pelengkap berupa kecakapan berbuat dan
pengetahuan hafalan alat alat ini dapat disebut alat alat sebagai pembiasaan.
E.
Alat alat yang membawa kearah keheningan bathin kepercayaan dan
penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya.
F.
Alat alat langsung; yaitu alat alat yang bersifat menganjurkan
sejalan dengan maksud usaha.
G.
Alat alat tidak langsung ; yaitu alat alat bersifat pencegahan dan
pembasmian hal hal yang bertentangan dengan maksud usaha.
BAB III
PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN MUSLIM
ASPEK ASPEK
KEPRIBADIAN
Kepribadian
adalah lebih luas artinya, meliputi kwaliteit keseluruhan dari seseorang.
Kwaliteit itu akan tampak dalam cara caranya berbuat, cara caranya berfikir,
filsafat hidupnya serta kepercayaannya.
Pada garis besarnya aspek aspek kepribadian itu digolongkan dalam 3
hal :
A.
Aspek aspek kejasmanian : meliputi tingkah laku luar yang mudah
nampak dan ketahuan dari luar misalnya; cara cara berbuat, cara cara berbicara
dsb.
B.
Aspek aspek kejiwaan : meliputi aspek aspek yang tidak segera dapat
dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya; cara cara berfikir sikap dan minat.
C.
Aspek aspek kerohanian yang luhur : meliputi aspek aspek kejiwaan
yang lebih abstrak yakni filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistim
nilai nilai yang telah meresap didalam kepribadian itu, yang telah menjadi
bagian dan telah mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan
memberi corak seluruh kehidupan individu itu bagi orang orang yang beragama.
TENAGA-TENAGA KEPRIBADIAN
Pada garis
besarnya tenaga tenaga itu dapat pula dibagi atas :
A.
Tenaga tenaga kejasmanian : meliputi seluruh tenaga tenaga yang
bersumber pada tubuh, misalnya tenaga yang bersumber dari bekerjanya kelenjar
kelenjar, pernafasan, peredaran darah dan lain sebagainya.
B.
Tenaga tenaga kejiwaan terdiri atas karsa, rasa dan cipta; dapat
juga dibagi atas syahwat, godlob ( marah ) dan natiqoh natiqoh ( akal = fikiran
) ketiga tenaga ini saling berhubungan, pengaruh mempengaruhi antara satu
dengan yang lain. Masing masi g tenaga mempunyai taraf- taraf berdasarkan
banyak sedikitnya unsur jasmaniyahyang memegang peranan didalamnya.
C.
Tenaga kerohanian yang luhur.
TINGKAT TINGKAT TENAGA KEPRIBADIAN.
A.
Tenaga tenaga jasmaniah
B.
Tenaga tenaga karsa
C.
Tenaga tenaga rasa
D.
Tenaga tenaga cipta
E.
Tenaga tenaga budhi
PROSES PEMBENTUKAN
KEPRIBADIAN
Trio jenis
jenis pembentukan kepribadian
A.
Pembiasaan
B.
Pembentukan pengertian, sikap dan minat.
C.
Pembentuka kerohanian yang luhur.
1.
PEMBIASAAN
Dengan ini sampailah kita kepada alat alat pendidikan ( alat alat
pembiasaan ) . alat alat pembiasaan dapat dibagi 2 yaitu :
A.
hadiah dan sejenisnya
B.
Alat alat tidak langsung
A.
Alat alat langsung adalah
alat alat yang secara garis lurus searah dengan maksudpembentukan.
B.
Alat alat tidak langsung adalah bersifat pencegah, penekan
(repressi ) hal hal yang akan merugikan maksud pembentukan.
Alat alat langsung untuk pembiasan antara lain :
A.
Teladan
B.
Anjuran anjuran suruhan perintah dan sejenisnya
C.
Latiha latihan
D.
Hadiah dan sejenisnya
E.
Kompetensi dan kooperarif
Alat alat tidak
langsung antara lain :
A.
Koreksi ( pemeriksaan ) dan pengawasan
B.
Larangan larangan dan sejenisnya
C.
Hukuman dan sejenisnya
Implikasi
pemakaian alat alat
A.
Sifat sifat anak pada masa ini pada mereka terdapat :
A.
Dorongan untuk bergerak, bermain dan bekerja.
B.
Dorongan meniru.
C.
Dorongan dorongan mencari rasa senang.
D.
Dorongan dorongan mencari kasih sayang dan perkenankan.
E.
Maksud pembentukan kebiasaan sebagai slat untuk pembentukan
selanjutnya yang bertujuan bahwa
akhirnya anak anak dapat kelak berdiri sendiri secara jasmaniah dan rohaniah.
PEMBERIAN PENGERTIAN IMPLIKASI DAN
ALAT ALATNYA
Dalam periode
ke-2 ini pembentukan lebih di titik beratkan pada perkembangan akal fikiran
minat ddan sikap ( pendirian ) perbentukan pada taraf inipun bersifat
f0rmil,materil,dan intensiil.
A.
Formil
Pembentukan ini dilaksanakan dengan cara latihan latihan, cara
berfikir, pemikiran minat yang kuat.
A.
Terbentuknya cara berfikir yang baik
B.
Minat yang kuat.
C.
Terbentuknya sikap yang tepat
D.
Pembentukan Materil
Pembentukan ini berupa ilmu pengetahuan, Isi
yang paling utama yaitu pengetahuan mengenai :
A.
Ilmu ilmu duniawi
B.
Ilmu ilmu kesusilaan
C.
Ilmu ilmu keagamaan
D.
Pembentukan Intensiil
Pembentukan intansil ialah pengarahan wadah yang telah berisi ini
digerakan diguling (ibarat Bola) kearah yang tertentu.
Tujuan
pembentukan taraf kedua.
A.
Pembentukan cara cara berfikir yang tepat.
B.
Memberikan ilmu pengetahuan dan nilai nilai kemasyarakatan.
C.
Menentukan siterdidik kearah pelaksanaan itu.
D.
Keseluruhannya merupakan persiafan taraf ketiga ( pembentukan
kerohanian yang luhur)
PEMBENTUKAN KEROHANIAN YANG LUHUR
Dalam pembentukan taraf ketiga ini, penghalusan tenaga itu harus
lebih lebih lagi diperlukan, agar tenaga yang tertinggi yaitu budhi dapat
berfungsi dengan baik.
Banyak usaha usaha yang dilakukan manusia
untuk itu, seperti : bertapa ketempat tempat yang sunyi, menjauhkan diri dari
kehidupan sehari heri yang biasa, ada yang mengembara kemana mana, hidupnya
sekedar dari pemberian orang, makan dan minum sekedar agar dapat hidup saja,
dan lain sebagainya.
HUBUNGAN TARAF TARAF PEMBENTUKAN DENGAN USIA
Kalau kita meninjau perkembangan manusia dari masa kandungan sampai
masa dewasa rohaniah, dapatlah kita mengadakan pembahagian seperti berikut :
A.
Masa sebelum lahir 0
– 2 tahun
B.
Masa kanak kanak 2
– 7 tahun
C.
Masa Sekolah 7
– 13 tahun
D.
Masa remaja 13
– 21 tahun
E.
Masa Dewasa 21 – dst.
Jika proses
perkembangan ini dihubung hubungkan dengan taraf pembentukan kepribadian, maka
dapatlah diancar ancar :
A.
Taraf pembiasan, pada masa Vital, kanak kanak, dan separuh masa
sekolah.
B.
Pembentukan pengertian pengertian, sikap dan minat dilaksanakan
pada masa sekolah, masa remaja, sampai saat saat permulaan masa dewasa.
C.
Pemebentukan kerohanian yang tinggi, terjadi mpada masa dewasa
sampai masa kesempurnaan.
STABILISASI KEPRIBADIAN.
Ciri ciri kepribadian yang stabil :
a.
Keseimbangan antara tnaga tenaga kepribadian.
b.
Keseimbangan antara pengaruh diri pribadi dengn pengaruh luar.
Taraf
kepribadian dapat dibagi 4 :
A.
Masa stabil pertama , dengan mengavaikan kerewelan bayi karena
lapar, haus, sakit dan sebagainya maka masa bital dianggap masa stabil pertama.
B.
Masa Stabil kedua, masa ini terjadi pada anak usia 7 – 13 tahun.
C.
Masa nstabil ketiga, masa ini terjadi pada masa dewasa antara usia
21 sampai 60.
D.
Masa stabil yang sempurna (insan Kamil), kestabilan ini tercapai
demi usaha budhi yang luhur dan telah mendapat rahmat dan berkah dari yang maha
kuasa.
PEMBENTUKAN USIA DAN KESTABILAN
a.
Pembentukan kebiasaan meliputi :
A.
Kestabilan pertama - masa
Vital
B.
Kegoncangan pertama -
masa kanak kanak
C.
Kestabilan kedua - masa
Intelek
b.
Pembentukan pengertian
A.
Kestabilan kedua -
masa Intelek
B.
Kegoncangan kedua -
masa remaja
C.
Kestabilan ketiga -
masa dewasa
c.
Pembentukan kepribadian yang luhur
A.
Kestabilan ketiga -
masa dewasa
B.
Kegoncangan ketiga - masa
dewasa
C.
Kestabilan sempurna - masa
dewasa
BAB IV
Kemungkinan
Kemungkinan Filsafat Pendidikan Islam
KEMERDEKAAN BERFIKIR
A.
Arti Kemerdekaan
Kemerdekaan bukan berarti kebebasan tanpa batas-batas. Ini dapat kita
pahami dalam khidupan kita sehar-hari. Sebagai contoh kemerdekaan berbuat (bertingkah laku)
B.
Akal merdeka, faedah, dan mhadaratnya.
Fungsi akal antara lain terdapat pada bidang bidang :
A.
Pengumpulan ilmu pengetahuan
B.
Memecahkan persoalan persoalan yang kita hadapi
C.
Mencari jalan jalan yang lebih efesien untuk memenuhi maksud maksud
kita.
Akal dapat menghasilkan hal hal yang berfaedah, seperti :
a) Akal dapat
menghasilkan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.
b)
Akal itu menuntun manusia dalam usahanya mencari jalan jalan yang
benar dan baik.
c)
Akal dapat memberi kepuasan dalam usaha memecahkan persoalan
persoalan hidup.
d)
Akal dapat membentuk disiplin terhadap tenaga tenaga kepribadian
yang lebih rendah.
Sebaliknya dapat pula
1.
Mencari jalan jalan kearah perbuatan yang sesat.
2.
Dapat lagi mencari alasan untuk membenarkan perbuatan perbuatan
yang sesat itu.
3.
Dapat pula menghasilkan kecongkakan dalam diri mausia bahwa akal
itu dapat mengetahui segalanya.
Disiplin Akal
Akal dan Agama
HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
A.
Sifat Hubungan
B.
Faedah faedah hubungan
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
a)
Kebudayaan ciptaan manusia
b)
Pengaruh kebudayaan terhadap manusia
c)
Kebudayaan dan agama
Kebudayaan ditinjau dari 2 segi
i.
Dari segi terbentuknya
ii.
Dari segi fungsinya
A.
Agama adalah ketentuan (ciptaan) tuhan bukan buatan manusia
B.
Fungsi agama ialah untuk kebahagiaan kehidupan di dunia maupun di
akhirat
MANUSIA DAN AGAMA
A.
Kecenderungan manusia kepada agma
B.
Agama dan kepercayaan
Persamaan
a.
Adanya ajaran ajaran mengenai bagaimana pemeluknya mengetahui apa
apa yang harus disembah dan dianggap suci.
b.
Adanya jalan jalan tertentu yang ditempuh untuk menghubungkan diri
dengan yang suci.
c.
Adanya peraturan peraturan berupa perintah dan larangan yang harus
ditaati oleh para penganut.
d.
Adanya kisah kisah suci yang dipakai sebagai alat untuk memperkuat
kepercayaan penganut.
Perbedaan
a.
Terletek pada persoalan sumbernya semua ajaran
b.
Jalan jalan
c.
Peraturan peraturan
d.
Dsb
C.
Agama yang diharuskan bagi manusia
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN
A.
Sifat Hubungan, hubungan antara hamba dengan Tuhannya
B.
Jenis Hubungan, penerimaan,
petunjuk, larangan, dsb
C.
Faedah Hubungan,
KESIMPULAN
A.
Unsur Filsafat dari Filsafat Pendidikan Islam adalah kemerdekaan berfikir.
B.
Unsur pendidikan yang merupakan usaha antara manusia adalah sangat
dipentingkan dalam agama islam.
C.
Unsur pendidikan merupakan usaha pemindahan dan kebudayaan
D.
Unsur pendidikan merupakan usaha penyampaian nilai nilai
kemasyarakatan.
E.
Unsur pendidikan sebagai usaha yang membawa manusia kepada satu
tujuan akhir yaitu penyerahan diri kepada Allah sebagai juga tuuan semua
muslim.
KRITIK DAN SARAN
Setelah membaca buku ini ternyata buku isinya lumayan menarik dan membuat
para pembacanya akan semakin ingin memperdalam ilmu filsafat pendidikan islam,
akan tetapi disetiap kelebihan pasti ada kekurangan nya, kelebihannya yaitu
buku ini sangat singkat dan tidak
terlalu banyak basa basi langsung ke inti pokok pembahasannya, dan lebih
jelasnya lagi buku ini selalu di bubuhi contoh-contoh sikap disetiap
pembahasan, kekurangannya dalam buku ini banyak point point yang tertinggal
jadi agak sedikit tidah faham, dalam percetakannyapun buku ini menggunakan
kertas yang suram jadi membuat sipembaca jejuh, tapi untuk isi dan bobot buku
ini sangat baik dan simpel.
Demikian
masukan dari saya tentang buku ini semoga menjadi masukan dan kritik yang
membangun.
PENUTUP
Demikian yang dapat saya paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam resume ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga
resume ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.